Kamis, 07 Februari 2013

Pkm mesin pemotong daun mangga



DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 1
A.        JUDUL ....................................................................................................................... 2
B.        LATAR BELAKANG MASALAH ...................................................................................... 2
C.        PERUMUSAN MASALAH ............................................................................................. 3
D.        TUJUAN ..................................................................................................................... 3
E.         LUARAN YANG DIHARAPKAN ..................................................................................... 3
F.         KEGUNAAN ..........................................................................................................        3
G.       TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................. 4
H.        METODE PELAKSANAAN ............................................................................................ 9
I.          JADWAL KEGIATAN................................................................................................... 10
J.          RANCANGAN BIAYA ................................................................................................. 11
K.        DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 12
L.         LAMPIRAN ............................................................................................................... 13










JUDUL
Rancang Bangun Alat Pemotong Daun Mangga Kering Untuk Membuat Pupuk Kompos

LATAR BELAKANG MASALAH
            Kehidupan manusia tak pernah lepas dari sampah, yang akhir-akhir ini kian menumpuk dan semakin merepotkan. Sampah merupakan limbah yang dapat merugikan dan merusak lingkungan, tetapi dilain pihak sampah juga bisa kita buat sebagai bahan kompos yang sangat bermanfaat bagi lingkungan. Salah satunya ialah sampah organik seperti sampah dedaunan. Sekarang ini banyak orang yang memperlakukan  sampah organik hanya dengan membuangnya begitu saja di tempat sampah atau mungkin membuang sembarangan, bahkan tidak jarang kita jumpai dibakar begitu saja. Tindakan lain yang sering dilakukan warga pada umumnya yaitu tidak memisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik. Apa itu sampah organik? Ialah sampah yang dapat didaur ulang secara alami, contohnya kayu bekas, sisa sayur, daun-daun kering, dll. Sedangkan sampah anorganik ialah sampah yang tidak dapat didaur ulang, seperti botol, plastik, karet, dll. Untuk itu perlu metode pengolahan sampah organik yang tepat yaitu mengolah sampah organik tersebut menjadi kompos. Namun untuk melakukan usaha ini diperlakukan waktu dan tenaga yang tidak sedikit serta diperlukan suatu proses yang cukup lama.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembuatan pupuk kompos. Salah satunya ialah lamanya waktu pengomposan. Menurut Wikipedia bahasa Indonesia penyebab dari lamanya proses pengomposan adalah ukuran dari bahan sampah organic yang cukup besar. Ukuran yang kecil akan mempercepat penguraian/dekomposisi. Sehingga perlu adanya langkah untuk melakukan pemotongan sampah organik tersebut.
            Pengomposan sampah organik dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu pengomposan secara alami tanpa batuan manusia, dan pengomposan secara alami dengan bantuan manusia atau alat. Dalam hal ini kami akan membahas tentang pengomposan sampah organik dengan bantuan alat atau manusia. Pada kasus ini, Penulis merancang sebuah mesin pemotong sampah organik sebagai usaha untuk mengatasi sebagian permasalahan tersebut.
Untuk mempersempit dalam hal pemilihan bahan guna membuat pupuk kompos kami sepakat untuk menggunakan daun mangga. Mengapa? Sebab pohon mangga mudah ditemui di berbagai tempat sehingga sampah dari pohon tersebut dapat diperoleh dalam jumlah banyak. Dan akan percuma jika hanya dibakar atau dibuang begitu saja.

PERUMUSAN MASALAH
Berkaitan dengan uraian diatas. Permasalah yang dapat dirumuskan adalah :
1.      Bagaimana proses pengecilan ukuran bahan pengomposan?
2.      Bagaimana spesifikasi mesin pemotong yang sesuai sehingga didapat hasil yang maksimal dan efisiensi waktu untuk memperkecil ukuran daun tersebut?

TUJUAN
            Mewujudkan alat pemotong daun kering ( Mangga ) yang menggunakan tenaga motor listrik sehingga didapat ukuran daun yang lebih kecil dalam upaya mempercepat proses pengomposan. Dan hasil dari pupuk kompos tersebut dapat berguna untuk menyuburkan tanah kembali.

LUARAN YANG DIHARAPKAN
Sebuah mesin penghancur sampah organik yang digerakkan dengan tenaga motor listrik  yang mampu menghancurkan bahan organik secara cepat dan kuat. Pekerjaan pemotongan atau penghancuran sampah organik menjadi kecil-kecil lebih mudah dan cepat. Hal ini dilakukan dalam rangka mempercepat proses pengomposan.
KEGUNAAN
            Sebagai langkah awal untuk mengembangkan alat yang sama dengan kemampuan yang lebih banyak, sehingga dapat berguna bagi kehidupan manusia. Dan sebagai bahan pelajaran bagi peserta didik, khususnya mahasiswa untuk mengembangkan alat ini.

TINJAUAN PUSTAKA
            Dari judul yang disampaikan, penulis ingin menguraikan setiap kata sehingga didapat penjelasan yang maksimal. Berikut uraiannya :
1.        Alat Pemotong
Alat pemotong adalah alat yang berfungsi untuk menghilangkan sebagian benda kerja sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Dalam alat ini tentunnya terdapat bagian utama yaitu alat potong. Dan alat potong tersebut dalam kaitanya dengan alat pemotong ini adalah pisau potong. Pisau ialah alat yang digunakan untuk memotong sebuah benda. Pisau juga termasuk dalam dalam kategori alat potong konvensional (alat potong yang mempunyai sifat lebih keras dari bahan yang dipotong). Karena pisau potong yang digunakan untuk memotong setiap jenis benda tersebut sangatlah berbeda-beda. Menurut sifat dari bahan yang akan dipotong. Sebagai contoh pisau yang digunakan untuk memotong daging dengan pisau yang digunakan untuk memotong kayu sangatlah berbeda.
Secara teori daun yang memiliki kadar air lebih tinggi memerlukan pisau potong yang lebih tajam. Dan sebelum menentukan jenis pisau yang akan dipakai, kita perlu mengetahui kadar air pada daun mangga kering tersebut.
Wujud alat yang akan kami buat adalah sebagai berikut :
h.  baut
i. mesin las
j. cat besi


Alat dan Bahan yang dibutuhkan :
a.       Plat lembaran 3mm
b.      Besi siku
c.       Motor listrik
d.      Pully
e.       V-belt
f.       Pisau pemotong
g.      Gergaji besi


Rangka
Input
Output 
Motor Listrik
V-belt
Pulley
Cutting box





Langkah kerja alat tersebut:
Tenaga putar bersumber dari motor listrik yang diteruskan ke cutting box melalui pulley dan v-belt. Didalam cutting box terdapat pisau potong  berjumlah 4 buah yang bertugas . daun mangga kering sebagai bahan akan dimasukan melalaui input dan akan keluar melalui output.

2. Daun Mangga Kering
Mangga (Mangifera sp) adalah jenis tumbuhan berbuah yang banyak ditemui di Negara kita. Tapi kebanyakan orang hanya memanfaatkan buahnya saja. Sebenarnya daun mangga yang keringpun dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos.
Daun mangga kering memiliki sifat :
a.    Berselang-seling, dan mempunyai bentuk lonjong, dengan panjangnya 15-35 cm dan lebarnya 6-16 cm.
b.    Berwarna coklat kering.
c.    Memiliki kadar air minimal 14 % – 15 % agar mikroba tetap dapat tumbuh dan menguraikan daun tersebut.


3. Pupuk Kompos
Kompos adalah pupuk organik yang bersumber dari sampah rumah tangga, sampah tanaman, sampah pasar dan lain-lain dan dibuat melalui proses pengomposan. Kompos sangat banyak manfaatnya. Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. Aktivitas mikroba tanah juga d iketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit.
Tanaman yang dipupuk dengan kompos juga cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, seperti menjadikan hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar, dan lebih enak.
Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek:
Aspek Ekonomi :
  1. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah
  2. Mengurangi volume/ukuran limbah
  3. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya
Aspek Lingkungan :
  1. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas metana dari sampah organik yang membusuk akibat bakteri metanogen di tempat pembuangan sampah
  2. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
Aspek Bagi Tanah/Tanaman :
  1. Meningkatkan kesuburan tanah
  2. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
  3. Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah
  4. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
  5. Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
  6. Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
  7. Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman
  8. Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah
4.    Pengomposan

Pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Proses Pengomposan

Proses pengomposan akan segera berlansung setelah bahan-bahan mentah dicampur. Proses pengomposan secara sederhana dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap aktif dan tahap pematangan. Selama tahap-tahap awal proses, oksigen dan senyawa-senyawa yang mudah terdegradasi akan segera dimanfaatkan oleh mikroba mesofilik. Suhu tumpukan kompos akan meningkat dengan cepat. Demikian pula akan diikuti dengan peningkatan pH kompos. Suhu akan meningkat hingga di atas 50o - 70o C. Suhu akan tetap tinggi selama waktu tertentu. Mikroba yang aktif pada kondisi ini adalah mikroba Termofilik, yaitu mikroba yang aktif pada suhu tinggi. Pada saat ini terjadi dekomposisi/penguraian bahan organik yang sangat aktif. Mikroba-mikroba di dalam kompos dengan menggunakan oksigen akan menguraikan bahan organik menjadi CO2, uap air dan panas. Setelah sebagian besar bahan telah terurai, maka suhu akan berangsur-angsur mengalami penurunan. Pada saat ini terjadi pematangan kompos tingkat lanjut, yaitu pembentukan komplek liat humus. Selama proses pengomposan akan terjadi penyusutan volume maupun biomassa bahan. Pengurangan ini dapat mencapai 30 – 40% dari volume/bobot awal bahan.

Skema Proses Pengomposan Aerobik
Proses pengomposan dapat terjadi secara aerobik (menggunakan oksigen) atau anaerobik (tidak ada oksigen). Proses yang dijelaskan sebelumnya adalah proses aerobik, dimana mikroba menggunakan oksigen dalam proses dekomposisi bahan organik. Proses dekomposisi dapat juga terjadi tanpa menggunakan oksigen yang disebut proses anaerobik. Namun, proses ini tidak diinginkan, karena selama proses pengomposan akan dihasilkan bau yang tidak sedap. Proses anaerobik akan menghasilkan senyawa-senyawa yang berbau tidak sedap, seperti: asam-asam organik (asam asetat, asam butirat, asam valerat, puttrecine), amonia, dan H2S.
Proses pengomposan tergantung pada :
  1. Karakteristik bahan yang dikomposkan
  2. Aktivator pengomposan yang dipergunakan
  3. Metode pengomposan yang dilakukan
Karakteristik bahan yang kecil akan lebih mudah diurai oleh mikroba.

Cara Sederhana Membuat Pupuk Kompos :
Bahan-bahan dan alat yang diperlukan:
1.      Rumput, daun kering dan sisa-sisa sayuran. Dalam hal ini yang kami gunakan ialah daun mangga kering.
2.      Siapkan kotoran hewan (kotoran sapi, kambing atau yang lainnya) yang sudah agak lama.
3.      Siapkan EM4 (banyak tersedia di toko pertanian).
4.      Karung sebagai media penyimpanan.
Proses pembuatan :
1.      Kumpulkan daun-daun kering menjadi satu.
2.      Potong menjadi beberapa bagian (kira-kira 2-5 cm/bagian). Pemotongan ini diperlukan untuk mempercepat proses pembusukan.
3.      Setelah semua daun/rumput dipotong kemudian direndam dalam cairan EM4 (tidak perlu lama-lama, karena nanti EM4 tersebut akan disiramkan ke dalam karung) yang telah dicampur dengan air. Ikuti petunjuk pemakaian EM4.
4.      Masukkan kotoran hewan ke dalam karung kira-kira 1/3 bagian.
5.      Masukkan daun/rumput ke dalam karung.
6.      Siram dengan EM4.
7.      Tutup karung.
Selesai sudah proses pembuatan kompos, tapi ini belum berakhir karena untuk mempercepat pertumbuhan bahan-bahan tersebut perlu dibolak-balik komposisinya setiap 2 minggu sekali dan diberi air secukupnya setiap 3 hari.

METODE PELAKSANAAN
Metode yang kami terapkan dalam program ini adalah sebagai berikut:
a.       Mengumpulkan data dari berbagai referensi yang ada, berupa buku, artikel, pendapat seseorang dan referensi lain yang dapat dipercaya.
b.      Mempelajari proses pembuatan pupuk kompos khususnya dalam hal mempercepat proses pengomposan. Dan mempelajari lebih dalam tentang karakteristik bahan yang akan digunakan.
c.       Melakukan analisa dan perhitungan tentang spesifikasi setiap bagian dari alat yang akan dibuat. Mulai dari dimensi dan bentuk alat, pisau potong dan penggerak berupa motor listrik dan membuat prototype alat ( manufaktur alat).
d.      Melaksanakan proses manufaktur alat. Yaitu menciptakan alat melalui tahapan-tahapan dari awal sampai akhir.
e.       Melakukan pembuatan pupuk kompos, dan membandingkan dengan hasil yang didapat.
JADWAL KEGIATAN
            Agar pelaksanaan program ini dapat berjalan dengan baik. Perlu dibuat jadwal yang teratur agar dapat terlaksana. Program ini dilaksanakan selama 5 bulan. Berikut adalah jadwal kegiatan program ini :
a.      Persiapan
Pada tahap ini perlu disiapkan segala kemungkinan yang ada (1 minggu)
b.      Pengumpulan data
Dalam tahap ini akan diadakan pengumpulan data dan informasi tentang segala sesuatu yang dibutuhkan. Mulai dari data tentang pupuk kompos, alat potong dan proses pembuatan (1 minggu)
c.       Melakukan riset
Melakukan perhitungan, menganalisa data, dan membuat simulasi alat (1 minggu).
d.      Manufaktur  alat
Proses menciptakan alat potong melalui tahapan-tahapan dari awal sampai akhir ( 2 minggu)

e.       Tes alat
Dilakukan percobaan alat dan pengomposan tehadap bahan ( 3 bulan 1 minggu ).
f.       Evaluasi
Mengevalusai kegiatan yang telah dilakukan dan membuat laporan. ( 2 minggu)
JADWAL KEGIATAN

Bulan 1
Bulan 2
Bulan 3
Bulan 4
Bulan 5
Nama Kegiatan
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
Persiapan




















Pengumpulan data




















Melakukan riset




















Manufaktur alat




















Tes alat




















Evaluasi


























RANCANGAN BIAYA
No.
Uraian
Banyaknya
Satuan
Harga Satuan (Rp)
Jumlah
(Rp)
1.
Bahan Habis Pakai





-          Aktivator
1
Paket
650.000
650.000

-          Elektroda
5
Kotak
115.000
575.000

-          Besi siku
6
Batang
50.000
300.000

-          Plat Besi Lembaran 3mm 4 m²
94.2
Kg
15.000
1.413.000

-          Motor Listrik
1
Unit
800.000
800.000

-          V - belt
1
Unit
145.000
145.000

-          Pully
3
Unit
150.00
450.000

-          Pisau Pemotong
6
Unit
30.000
180.000

-          Mur Baut 12 mm
20
Buah
8.000
160.000

-          Mur Baut 14 mm
20
Buah
10.000
200.000

-          Gergaji Besi
2
Unit
20.000
40.000

-          Cat Besi
3
Liter
60.000
180.000

-          Kertas Amplas No. 1
10
Lembar
7.000
70.000

-          Batu Gerinda
1
Unit
10.000
10.000

-          Karung
10
Lembar
3.000
30.000

 Jumlah Sub Total 1



5.203.000






2.
Peralatan Penunjang





-          Sewa Printer (2 bulan)
1
Unit
300.000
600.000

-          Sewa Mesin Las
1
Unit
1.000.000
1.000.000

 Jumlah Sub Total 2



1.600.000






3.
Pembuatan Laporan





-          Kertas HVS
1
Rim
50.000
50.000

-          Tinta Printer (Hitam)
1
Set
50.000
50.000

-          Tinta Printer (Warna)
1
Set
75.000
75.000

-          Pengadaan Laporan
4
Eksemplar
10.000
40.000

 Jumlah Sub Total 3



195.000






4.
Transportasi





-          Perjalanan (5 Bulan)
4
Orang
100.000
400.000

 Jumlah Sub Total 4



400.000






5.
Lain-lain





-          Biaya Tak Terduga


500.000
500.000

Jumlah Sub Total 5



500.000







 Jumlah Total



7.918.000
DAFTAR PUSTAKA

Sudirman. 2005. Teknik Permesinan dan Las. Bali : Politeknik Negeri Bali.
id.wikipedia.org/pupuk kompos
id.wikipedia.org/motor listrik
id.wikipedia.org/alat potong
biologyeastborneo.com/.../Lamp_2.Pengenalan-Jenis-Dipterocap1.pd..
peternakan.litbang.deptan.go.id/fullteks/lokakarya/probklu03-21.pdf
http://yoziv.wordpress.com/











NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA
1.      Ketua Pelaksana Kegiatan

a.    Nama Lengkap                               : Putu Suarma Agus Sidanta
b.    NIM                                                : 1115213034
c.    Program Studi                                : D3 –  Teknik Mesin
d.    Kelas                                               : II-C
e.    Univ. / Inst. / Poli.                          : Politeknik negeri Bali
f.     Waktu untuk Kegiatan PKM         : 48 jam/minggu

2.      Anggota Pelaksana Kegiatan / Penulis

a.    Nama Lengkap                               : Anton Jepry Sugiharto
b.    NIM                                                :1115213016
c.    Program Studi                                : D3 –  Teknik Mesin
d.    Kelas                                               : II-C
e.    Univ. / Inst. / Poli.                          : Politeknik Negeri Bali
f.     Waktu untuk Kegiatan PKM         : 48jam/minggu

a.    Nama Lengkap                               : I Dewa Gede Purnama
b.    NIM                                                : 1115213031
c.    Program Studi                                : D3 –  Teknik Mesin
d.    Kelas                                               : II-C
e.    Univ. / Inst. / Poli.                          : Politeknek Negeri Bali
f.     Waktu untuk Kegiatan PKM         : 48 jam/minggu

a.    Nama Lengkap                               : Yuliana Safitri
b.    NIM                                                : 1115113040
c.    Program Studi                                : D3 – Teknik Sipil
d.    Kelas                                               : II-B
e.    Univ. / Inst. / Poli.                          : Politeknik Negeri Bali
f.     Waktu untuk Kegiatan PKM         : 48 jam/minggu


NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING

1.      Nama dan Gelar                           :  I Ketut Suherman, ST. MT
2.      Gol. Pangkat dan NIP                 :  III/c  / 196310311991031002
3.      Jabatan Fungsional                       :  Lektor
4.      Jabatan Struktural                        :  Dosen
5.      Fakultas/Prog. Studi                    :  Teknik Mesin
6.      Univ. / Inst. / Poli.                        :  Politeknik Negeri Bali
7.      Bidang Keahlian                          :  Produksi
8.      Waktu untuk Kegiatan PKM       :  48 jam/minggu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan lupa komentar yang membangun yah . makasih