Selasa, 29 Oktober 2013

Dampak Freon AC Terhadap Ozon



Dampak Freon AC Terhadap Ozon
Abstrak
Ozon ( O3) terbentuk dari pemecahan molekul oksigen  (O2) oleh sinar ultra violet matahari  dan bergabung dengan oksigen dan atom atom oksigen lainnya membentuk ozon (O3).  Posisi pada atmosfir bumi di lapisan stratosfer kira kira 15 – 20 Km diatas pernukaan bumi.Lapisan ozon sangat membantu mencegah radiasi sinar ultra violet yang mengakibatkan penyakit, antara lain kanker kulit, kanker mata dll.
Dewasa ini kerusakan ozon menjadi isue internasional, diseluruh belahan bumi kerusakan ozon dibahas oleh setiap negara, proses kerusakan ozon bermula dari bahan kimia CFCs (Chlorofluorocarbon) yang dapat melepaskan atom Chlorine dan Haloncarbon yang dapat melepaskan atom Bromine, dimana kedua   atom tersebut akan mengikat atom oksigen dari molekul ozon sehingga lapisan ozon menjadi rusak.
Penggunaan Freon pada alat AC, lemari es, dan alat pendingin lain merupakan salah satu  bentuk yang  turut andil dalam pengrusakan ozon, karena alat ini menggunakan CFCs dalam proses kerjanya. Alat lain yaitu zat cair pemadam kebakaran (aerosol fire extinguiser) dan aerosol spray lainnya menggunakan bahan kimia Haloncarbon yang  dampaknya  sama menjadi penyebab kerusakan ozon.

Pendahuluan
Fungsi AC adalah mendinginkan udara dengan cara mensirkulasikan udara dari ruangan dilewatkan pada media pendingin kemudian udara yang sama dihembuskan kembali ke ruangan, demikian seterusnya. Sehingga pada dasarnya, udara dingin yang terjadi adalah udara yang itu-itu juga dari ruangan tersebut. Trend teknologi AC rumah tangga sekarang banyak yang dilengkapi filter, ozonasi atau media pengikat bakteri. Tapi bagaimana pun juga tidak sebaiknya mempercayai keefektifan perangkat kelengkapan AC tersebut dan mempertaruhkan kesehatan dan lingkungan.
Hal lain yang juga perlu perhatian adalah, di dalam unit AC terhadap zat media yang disirkulasikan untuk dimanfaatkan sebagai fungsi pendinginan, yang saat ini masih dominan memakai zat dengan nama Freon. Walaupun saat ini sudah beredar Freon jenis ramah lingkungan, tapi Freon lama yang kurang ramah lingkungan masih banyak disukai karena sifatnya yang efisien.

Zat Freon ini, tidak membahayakan lingkungan selama tidak terlepas ke udara alias instalasi AC tidak ada kebocoran. Oleh karena itu perlu kiranya, paling tidak setahun sekali perlu mengundang teknisi AC untuk sekedar memeriksa kebocoran Freon ini.
Indikasi terhadap kebocoran Freon juga mungkin sekali terjadi bila ruangan menjadi tidak sesejuk biasanya ketika AC dinyalakan.

Bila instalasi bocor, Freon yang terlepas di udara, bila masuk ke ruangan, jelas akan sangat membahayakan, karena zat Freon ini termasuk gas tidak tampak dan tidak berbau, tapi sangat beracun. Sedang bila terlepas ke udara bebas di luar, walaupun mungkin kontribusinya kecil, tetap secara kolektif, hal ini akan berdampak pada menipisnya lapisan ozon di atmosfir dan peningkatan efek rumah kaca.
Menipisnya lapisan ozon berdampak pada tidak tersaringnya sinar ultraviolet dari matahari yang berbahaya bagi kesehatan kulit. Sementara peningkatan efek rumah kaca, dapat mengakibatkan kenaikan suhu bumi secara global yang dapat mengganggu keteraturan iklim dunia.
Pembahasan
Pengertian Freon AC
Freon termasuk dalam syntetic refrigerant atau pendingin buatan, yaitu: Hidro, Chloro, Fluoro dan Carbo. Ada banyak macam jenis freon, tapi tipe yang umum dipakai sebagai pendingin ada tiga. Pertama R-12 CFC (Chloroflurocarbon), banyak ditemukan pada kulkas, dispanser, maupun AC mobil di bawa tahun 1993. Kedua R-22 HCFC (Hidrochlorofluorocarbo), banyak ditemukan pada pendingin ruangan bersekala besar, seperti AC split, AC window, dan AC central pada gedung perkantoran. Dulu pun rumah sakit menggunakan pendingin dengan tipe freon R-22. Dan yg terakhir R-134a HFC (Hidrofluorocarbo), paling banyak digunakan oleh AC mobil dewasa ini, dan sebagian produk kulkas.
Dampak Freon AC
Freon memiliki Global Warming Potential (GWP) 510 kali lebih besar dari pada CO2. Karbondioksida dalam alam sendiri menyebabkan 9-26% efek rumah kaca. Dengan ditambahnya karbondioksida dari kendaraan bermotor, pemanasan global akibat efek rumah kaca semakin meningkat. Tapi ‘kejahatan’ karbondioksida belum sebanding dengan freon terkait penyebab pemanasan gelobal.
Selain GWP yang lebih tinggi dari CO2, Freon pun memiliki ALT (Atmosfer Life Time) yang sangat besar, yaitu 15. Artinya gas freon akan bertahan 15 tahun di atmosfer sebelum terurai! Berarti sejak pertama kali AC ditemukan dan dijual secara komersil (1950s), Freon baru terurai empat kali di alam (genap tahun 2010). Tapi faktanya, penggunaan AC berjalan setiap tahun dan terus meningkat, penggunaan freon yang juga tidak hanya di AC; membuat sepanjang tahun freon semakin lama bertahan di atmosfer.
Dampak lingkungan secara tidak langsung adalah konsumsi listrik yang tinggi. Membuat pendingin rumah tangga lebih boros energi 25-40% dari konsumsi yang seharusnya. Selain berbahaya untuk lingkungan, freon pun berbahaya untuk kesehatan. Cara kerja freon mengikat air, sehingga dampak langsung yang dapat dirasakan adalah kulit yang kering. Sistem pernafasan pun sering terganggu untuk jangka menengah dan jangka panjangnya, khususnya jika mengalami kebocoran freon.
Dampak paling fatal karena menggunakan freon adalah berkurangnya molekul ozon di stratosfer yang mengakibatkan lapisan ozon menjadi semakin tipis sehingga fungsi penyerapan radiasi UV-B menjadi berkurang. Sebagai akibatnya, intensitas radiasi UV-B semakin meningkat. Berdasarkan kajian ilmiah diketahui bahwa setiap 10 persen penipisan lapisan ozon akan terjadi kenaikan radiasi UV-B sebesar 20 persen. Paparan radiasi UV-B yang berlebih dapat menimbulkan dampak negatif.
Pada manusia, radiasi UV-B berlebih dapat menimbulkan penyakit kangker kulit, katarak mata, serta mengurangi daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi. Selain itu juga dapat memicu reaksi kimiawi di atmosfer bagian bawah, yang mengakibatkan penambahan jumlah reaksi fotokimia yang menghasilkan asap beracun, hujan asam, serta peningkatan gangguan saluran pernafasan.
Pada tumbuhan, radiasi UV-B dapat menghambat pertumbuhan berbagai tanaman, bahkan beberapa menjadi kerdil. Sebagai akibatnya hasil panen menurun dan tidak jarang gagal panen.
Di perairan laut, intensitas radiasi UV-B yang tinggi dapat memusnahkan organisme kecil yang hidup di permukaan air. Phytoplanton yang menjadi sumber utama rantai makanan organisme laut dapat musnah, sehingga menimbulkan pengaruh berantai terhadap kehidupan organisme laut. Radiasi UV-B juga akan menurunkan kemampuan sejumlah organisme menyerap gas karbon dioksida, yang merupakan salah-satu gas rumah kaca, sehingga konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer akan meningkat dan menyebabkan terjadinya pemanasan global.
Efek Rumah Kaca



Solusi Pengganti Freon Yang Ramah Lingkungan
Hidrokarbon

Selain syntetic refrigerant, ada juga natural refrigerant, yaitu Hidrokarbon (CnH2n+2), atau yang sering kita singkat dengan HC. Ini lah solusi yang BeON tawarkan melalui hidrokarbon. Hidrokarbon sendiri terdapat dalam alam bebas, sayangnya teknologinya masih rumit dan mahal, sehingga kurang populer digunakan selama ini.
Keistimewaan hidrokarbon dibanding freon, yaitu :
  1. HC hanya terdiri dari unsur Hidrogen ( H ) dan Carbon ( C ), yang sangat mudah bersenyawa dengan udara, sehingga alami dan ramah lingkungan.
  2. Selain ramah lingkungan, HC pun ramah terhadap kesehatan. Kulit tidak lagi terasa kering, dan tentu menghindari masalah kesehatan jangka panjang.
  3. penggunaan hydrocarbon pun menghemat listrik 15%-30% konsumsi listrik pendingin ruangan sehari-hari.
Berikut adalah tabel perbandingan Freon dan Hidrokarbon :

Dari tabel di atas dapat dilihat Hidrokarbon sangatlah ramah lingkungan. Itu terbukti usia aktif dari hidrokarbon adalah kurang dari 1 tahun dan tidak ada potensi Global warming.
Roof Garden
Roof garden adalah sebuah taman atap atau dapat dikatakan setiap taman di atap bangunan. Selain manfaat dekoratif dan mengurangi suhu pada ruangan dibawahnya, tanaman di atas rumah juga dapat mengurangi kerusakan pada atap, misal beton yang retak dan sebagainya. Selain itu roof garden juga berfungsi sebagai filter udara yang membuat udara lebih bersih dan sebagai informasi, 1 meter persegi rumput di bagian atap dapat menghilangkan sekitar 0,2 kg partikel udara yang kotor setiap tahunnya.Da n bila tanaman yang ada di bagian atap mempunyai tinggi sekitar 10 cm maka dapat mengurangi pemakaian AC sekitar 25%. Sebuah ruangan yang terletak tepat di bawah roof garden akan mempunyai suhu udara lebih rendah yaitu sekitar 6-8° Celcius dibandingkan dengan suhu udara di luar ruangan.7
Dari segi ekonomi, roof garden dapat menambah ruang untuk aktivitas interaksi, meminimalkan biaya pemeliharaan dan renovasi karena dengan penambahanwa ter pr o o fin g dapat melindungi bangunan dari sinar UV dan temperatur sinar matahari yang tinggi.
Roof garden juga dapat mereduksi air buangan yang dapat memperkecil volume kandungan air akibat curah hujan sebanyak 50-90% dan menjadi lapisan filter bagi partikel-partikel polusi yang terkandung di dalamnya, sehingga volume air tidak menjadi beban bagi bangunan.
Namun, di Indonesia sendiri, roof garden baru dimaksimalkan terhadap bangunan komersial, untuk unit hunian sendiri sangat jarang karena masyarakat menganggap pengaplikasian roof garden mahal dan proses pemasangan dan perawatan yang rumit. Biaya pemasangan berdasarkan data dari penyedia layanan pemasangan roof garden berkisar Rp. 350.000/ m2.8 Roof garden dimediai oleh beberapa lapisan diantaranya adalah lapisan waterproof membrane sebagai lapisan untuk menutupi seluruh atap, lapisan drain mat sebagai lapisan tempat bergeraknya air, lapisan filter cloth sebagai pemisah antara media tanaman dengan drain mat, lapisan berikutnya growing medium sebagai tempat pertumbuhan tanaman, dan terakhir adalah tanaman itu sendiri.
Penanganan Emisi ke Udara Dari Penggunaan AC

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan penipisan lapisan ozon dan pemanasan global diantaranya adalah penggunaan freon yang mengandung CFC, penggunaan secara berlebihan dan kondisi peralatan yang tidak baik akibat maintenance yang kurang teratur juga memperburuk emisi yang dilakukan. Berdasarkan analisa fishbone, maka berikut ini akan dijelaskan beberapa usulan perbaikan akan membantu menyelesaikan permasalahan yang ada.
Penggunaan AC memberikan efek negatif kepada lingkungan, khususnya yang diakibatkan oleh komponen utamayang digunakan oleh AC, CFC, dapat mengakibatkan penipisan lapisan ozon dan pemanasan global yang saat ini semakin dapat dirasakan dampaknya. Sebenarnya dampak negatif yang dihasilkan dari penggunaan freon dari AC tidak dapat diukur secara kuatitatif dan standar mengenai emisi yang dihasilkan oleh AC tetapi kandungan freon yang digunakan sebagai pendingin AC terbukti memberikan dampak negatif bagi penipisan lapisan ozon dan pemanasan global yang terjadi di bumi. Oleh karena itu, sebaniknya AC digunakan dalam batas penggunaan yang wajar dan tidak berlebihan, apabila ruangan tidak digunakan maka AC dapat dimatikan sehingga meminimalisasi penggunaan CFC yang dapat merusak lingkungan. Sering kali dijumpai ruangan yang Acnya tidak dimatikan setelah digunakan. Hal ini disebabkan oleh seseorang yang lalai dalam mematikannya.
Perawatan secara rutin perlu diperhatikan dan dilakukan menurut ketentuan yang sudah ada. Selain itu penggunaan CFC juga dapat disubstitusikan dengan penggunaan bahan lainn ‘hycool’ yang merupakan hidrokarbon murni yang ramah lingkungan dan tidak merusak ozon sekaligus menghemat penggunaan listrik.
Nilai Ambang Batas
Daya racun suatu bahan tergantung pada kualitas dan kuantitas bahan tersebut. Dengan jumlah sedikit sudah membahayakan manusia ini tidak lain karena kualitasnya cukup memadai untuk membunuh. Oleh sebab itu pengetahuan akan sifat fisika dan kimia bahan beracun dan berbahaya sangat penting bagi karyawan yang bekerja dalam pabrik.
Kegunaan bahan, akibatnya terhadap manusia dan lingkungan, tanaman dan hewan, walau sebagai pengetahuan umum sangat penting peranannya. Demikian juga sifat bahan terhadap pengaruh temperatur tinggi, terhadap air,
terhadap benturan dan sebagainya perlu dipahami oleh para karyawan di pabrik.
Nilai ambang batas pada mulanya ditujukan pada karyawan yang bekerja di perusahaan industri yaitu untuk menjamin kesehatan dan keselamatan kerja selama mereka bekerja dalam pabrik. Sebagai karyawan yang bekerja untuk puluhan tahun harus terjamin kesehatannya akibat kondisi udara dan lingkungan kerjanya. Udara sekelilingnya haruslah memenuhi syarat kesehatan walaupun mengandung bahan tertentu. Agar udara memenuhi syarat kesehatan maka konsentrasi bahan dalam udara ditetapkan batasannya.
Artinya konsentrasi bahan tersebut tidak mengakibatkan penyakit atau kelainan selama delapan jam bekerja sehari atau 40 jam seminggu. Ini menunjukkan bahwa di tempat kerja tidak mungkin bebas polusi udara.
Nilai ambang batas adalah alternatif bahwa walau apapun yang terdapat
dalam lingkungan kerjanya, manusia merasa aman. Dalam perkataan lain, nilai ambangbatas juga diidentikkan dengan kadar maksimum yang diperkenankan. Kedua pengertian ini mempunyai tujuan sama.
Daya tahan manusia atau reaksi fisiologi manusia berbeda terhadap bahan
tertentu seperti misalnya reaksi suatu bangsa terhadap penyakit tertentu. Di samping itu efek cuaca dan dan musim turut mempengaruhi konsentrasi sehingga antara satu periode perlu mendapat perubahan. Untuk keadaan lain nilai ambang batas ini diambil secara rata-rata.
Pada umumnya satuan yang dipakai untuk nilai ambang batas adalah mg/m3 yaitu bagian dalam sejuta yang disingkat dengan bds atau ppm (part per million). Satuan mg/m3 biasanya dikonversikan kepada satuan mg/liter melalui:

ppm = part per million (bagian dalam sejuta)
M = berat molekul
p = tekanan dalam mm. Hg.
t = suhu dalam derajat Celcius
mg/1 = satuan untuk ppm
Antara satu senyawa dengan senyawa lain berbeda nilai ambang batasnya dan antara senyawa itu sendiri juga berbeda untuk waktu yang berbeda pula.
Tabel kualitas udara standar untuk gas dan debu di Amerika sebagai ppm.



Daftar Bahan Perusak Lapisan Ozon Berdasarkan Permen Perindustrian No. 33/M-IND/PER/4/2007

Pemerintah, melalui Departemen Perindustrian, telah menetapkan daftar bahan perusak lapisan ozon (BPO) atau ozon depleting substance (ODS). Daftar tersebut tercantum dalam peraturan menteri perindustrian nomor 331M-IND/PER/4/2007, yang mulai berlaku tanggal 17 April 2007.
Adapun bahan-bahan yang termasuk kategori bahan perusak lapisan ozon seperti dimaksud adalah sebagai berikut:
  • Karbon Tetraklorida (Carbon Tetrachloride) atau CCl4
  • 1.1.1 Trikloroetana (Trichloroethane MeNl) atau CH3CCl3
  • Turunan Fluorinasi, Brominasi atau Iodinasi dari HC asiklik (Fluorinated, Brominated or Iodinated derivatives or Cyclic HC) atau CH3Br
  • Trikloro Fluoro Metana (Trichloro Fluoro Methane) atau CFC-11
  • Dikloro Difluoro Metana (Dichloro Difluoro Methane) atau CFC-12
  • Trikloro Trifluoro Etana (Trichloro Fluoro Ethane) atau CFC-113
  • Dikloro Tetra Fluoro Etana (Dichloro Tetra Fluoro Ethane) atau CFC-114
  • Kloro Pentafluoro Etana (Chloro Pentafluoro Ethane) atau CFC-115
  • Klorotrifluoro Metana (Chlorotrifluoro Methane) atau CFC-13
  • Tetrakloro Difluoro Etana (Tetrachloro Difluoro Ethane) atau CFC-112
  • Pentakloro Fluoro Etana (Pentachloro Fluoro Ethane) atau CFC-111
  • Kloro Heptafluoro Propana (Chloro Heptafluoro Propane) atau CFC-217
  • Dikloro Hexafluoro Propana (Dichloro Hexafluoro Propane) atau CFC-216
  • Trikloro Pentafluoro Propana (Trichloro Pentafluoro Propane) atau CFC-215
  • Tetrakloro Tetrafluoro Propana (Tetrachloro Tetrafluoro Propane) atau CFC-214
  • Pentakloro Trifluoro Propana (Pentachloro Trifluoro Propane) atau CFC-213
  • Heksakloro Difluoro Propana (Hexachloro Difluoro Propane) atau CFC-212
  • Heptakloro Fluoro Propana (Heptachloro Fluoro Propane) atau CFC-211
  • Bromo Klorodifluoro Metana (Bromo Chlorodifluoro Methane) atau Halon-1211
  • Bromo Trifluoro Metana (Bromo Trifluoro Methane) atau Halon-1301
  • Dibromo Tetrafluoro Etana (Dibromo Tetrafluoro Ethane) atau Halon-2402
  • Blended antara CFC-12/HFC-152a atau R-500
  • Campuran mengandung turunan perhalogenasi dari HC Asiklik (acylic hydrocarbons) mengandung dua atau lebih Halogen berbeda:
    -mengandung HC Asiklik Perhalogenasi (acylic hydrocarbon perhalogenated) hanya flour (fluorine) dan klor (chlorine)
    -mengandung R-115/CFC-22 (Klorodifluoro Etana)

Menteri Perindustrian

Nomor
:
33/M-IND/PER/4/2007
Tahun
:
2007
Tentang
:
LARANGAN MEMPRODUKSI BAHAN PERUSAK LAPISAN OZON SERTA MEMPRODUKSI BARANG YANG MENGGUNAKAN BAHAN PERUSAK LAPISAN OZON
Ringkasan
:
Pertimbangan dikeluarkannya Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 33/M-IND/PER/4/2007 dikarenakan kegiatan industri utamanya industri kecil dan menengah masih memerlukan BPG sebagai bahan proses produksi untuk refrijerasi dan foam serta pemeliharaannya, sehingga perlu untuk mengganti dan mencabut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 1l0/MPP/KEP/1/1998 tentang Larangan Memproduksi dan Memperdagangkan Bahan Perusak Lapisan Ozon Serta Memproduksi dan Memperdagangkan Barang Baru yang Menggunakan Bahan Perusak Lapisan Ozon (Ozone Depleting Substances) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 790/MPP/KEP/12/2002, dan mengatur kembali ketentuannya








Dampak Bagi Industri Kimia
Bahan-bahan tersebut di atas adalah bahan yang biasa digunakan sebagai refrijeran pada mesin-mesin pendingin atau chiller dan alat pemadam api (fire extinguisher). Setelah keputusan ini berlaku maka BPO, hanya dapat digunakan untuk pemeliharaan saja. Dilarang untuk diproduksi dan barang atau mesin baru.
Ini berarti pula chiller-chiller yang sekarang beroperasi dan masih menggunakan salah satu refrijeran seperti termasuk dalam daftar BPO, harus sudah mulai direncanakan penggantinya, yang menggunakan refrijeran yang tidak termasuk dalam daftar BPO.
Sementara itu, masih menurut permen perindustrian ini, BPO dilarang diproduksi dan itu artinya untuk memenuhi kebutuhan mesin-mesin pendingin suplai BPO akan berkurang dan kemungkinan besar harga di pasaran juga sudah meningkat.
Untuk melakukan penggantian mesin pendingin (chiller) maka ada dua opsi yang bisa dipilih. Pertama, melakukan penggantian chiller dengan jenis refrijeran yang masih diperbolehkan untuk diproduksi dan digunakan dalam kurun waktu beberapa tahun kedepan, dengan kapasitas yang sama.
Pilihan yang kedua adalah mengganti dengan chiller baru dengan refrijeran baru di luar BPO, dengan kapasitas yang didesain ulang. Ada kemungkinan kapasitas chiller yang terpasang saat ini kurang atau bahkan terlalu besar. Maka, kita perlu melakukan re-sizing chiller.
Hal-hal Lain Yang Diatur
Selain mengatur jenis bahan perusak lapisan ozon (BPO), peraturan menteri perindustrian nomor 331M-IND/PER/4/2007 ini juga mewajibkan penggunaan logo Non Halon dan Non CFC pada mesin dan pemadam api yang tidak lagi menggunakan bahan yang termasuk dalam BPO.
Sanki atas pelanggaran terhadap peraturan menteri ini cukup berat, sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 9. Sanki dapat berupa pencabutan izin usaha industri (IUI) atau tanda daftar industri (TDI) atau sanki lainnya, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan, maka dapat disimpulkan :
  1. Kurangnya kesadaran manusia akan bahayanya freon yang terkandung dalam AC. Manusia hanya bisa menikmati dari sejuknya menggunakan AC tanpa mempedulikan dampak yang ditimbulkan.
  2. Pengganti freon yang lebih ramah lingkungan (hidrokarbon, roof garden) masih susah dijangkau oleh manusia. Hal itu dikarenakan rumitnya pembuatan dan harganya masih mahal.
  3. Perlunya ada penyuluhan tentang Global Warming agar masyarakat tahu pentingnya menjaga bumi dari penipisan ozon yang salah satunya disebabkan oleh Freon.
Referensi
Tribun pekan baru.Artikel online (21 maret 2010) http://www.tribunpekanbaru.com/read/ artikel /126922/ lagi-tren-
di-negara-maju-buat-taman-di-atas-atap

Pemanasan Global. Artikel online (21 Maret 2010) http: //id.wikipedia.org/wiki / Pemanasan _ global

Pemanasan Global dan Perubahan Iklim. Artikel online (22 Maret 2010) http: //w ww.ofm-jpic.org/globalwarming/pdf/indonesian.pdf

Pemanasan Global.Artikel online (22 Maret 2010) http: //geo.ugm.ac.id/ archives/28

Air Conditioner.Artikel online (22 Maret 2010) http://en.wikipedia.org/wiki/Air_conditionr

Stop Global Warming, Stop Freon. Artikel online (21 Maret 2010)
http://alwaysbeon.wordpress.com/2009/01/15/stop-global-warming-stop-freon/

Green for Blue Planet. Artikel online (21 Maret 2010) http://smartlandscape.blogspot. com/ 2008/01 /green-for-blue-planet.html


Jumat, 18 Oktober 2013

Komponen Dan Cara Kerja AC II Sistem AC Split



Sistem Kerja AC Split


AC indoor
Prinsip kerja AC Split maupun pada mesin pendingin model lainnya adalah sama yaitu menyerap panas udara didalam ruangan yang didinginkan, kemudian melepaskan panas keluar ruangan. Jadi pengertian AC Split adalah seperangkat alat yang mampu mengkondisikan suhu ruangan sesuai yang kita inginkan, terutama mengkondisikan suhu ruangan menjadi lebih rendah suhunya dibanding suhu lingkungan sekitarnya.
Pada Air Conditioner udara rungan terhisap disirkulasikan secara terus menerus oleh blower (pada indoor unit) melalui sirip evaporator yang mempunyai suhu yang lebih dingin dari suhu ruangan, saat udara ruangan bersirkulasi melewati evaporator, udara ruangan yang bertemperatur lebih tinggi dari evaporator diserap panasnya oleh bahan pendingin/refrigeran (evaporator), kemudian calor yang diterima evaporator dilepaskan ke luar ruangan ketika aliran refrigeran melewati condenser (unit outdor).
Jadi , temperatur udara yang rendah atau dingin yang kita rasakan pada ruangan sebenarnya adalah sirkulasi udara di dalam ruangan, bukan udara yang dihasilkan oleh perangkat AC Split. Unit AC hanyalah tempat bersikulasinya udara ruangan yang sekaligus menangkap kalor (panas) pada udara ruangan yang bersirkulasi melewati evaporator hingga mencapai temperatur yang diinginkan.
Komponen AC Split:
1. Bagian indor .
Pada AC Split pada bagian indoor unit AC Split umumnya terdapat komponen utama yaitu :
Evaporator
Pada mesin pendingin AC Split evaporator terbuat dari pipa tembaga dengan panjang dan diameter tertentu yang di bentuk berlekuk – lekuk agar menghemat tempat dan lebih efektif menyerap panas dari udara ruangan yang bersirkulasi melaluinya. Karena pipa evaporator dilewati refrigerant yang memiliki suhu yang sangat rendah, maka suhu evaporator mejadi rendah (dingin) dengan kisaran suhu hingga mencapai 5°C dengan begitu, suhu udara ruangan akan menjadi rendah (dingin) ketika melewati evaporator.
Motor Blower & Motor Pengatur Aliran Udara (motor stepper)
Motor Blower berfungsi untuk mensirkulasikan udara dalam ruangan, sehingga udara ruangan dapat bersirkulasi melewati evaporator, setelah udara melewati evaporator aliran udara di arahkan ke ruangan oleh pengatur aliran udara (motor Stepper). Blower akan bekerja sampai temperatur udara ruangan sesuai keinginan. Dengan kata lain blower akan berhenti kerja (Off) ketika temperatur udara ruangan mencapai suhu yang kita inginkan (setting suhu pada pengaturan remote kontrol AC Split).
Saringan ( filter ) Udara
Pada Indoor AC Split Saringan (filter udara) berfungsi menyaring udara yang melewati evaporator, sehingga udara yang bersirkulasi dalam ruangan menjadi lebih bersih. Pada unit AC Split model baru juga dilengkapi dengan filter anti bakteri atau anti racun untuk menangkal bibit penyakit dan menyaring polutan berbahaya bagi tubuh manusia yang terbawa melalui udara ruangan.
Kontrol Panel Electric & Sensor Suhu (thermistor)
Pada bagian indoor AC Split terdapat Kontrol Panel Electric dan sensor suhu (thermistor) yang berfungsi mengatur kerja mesin pendingin secara keseluruhan yang meliputi mengatur kerja blower, motor pengatur aliran udara, compressor, fan outdor dan fungsi timer.
2. Bagian outdoor.
Pada bagian outdoor AC Split secara umum terdapat terdapat komponen utama, yaitu :
Kondensor
Ketika refrigeran keluar melewati bagian indoor AC Split (evaporator), kalor (panas) udara ruangan yang terbawa akan dilepaskan di bagian kondensor. Serupa dengan evaporator, kondensor terbuat dari pipa tembaga yang dibuat berkelok – kelok dan dilengkapi sirip – sirip yang bertujuan untuk melepas kalor udara berjalan dengan efektif dan kalor (panas) udara yang terbawa oleh refrigerant (Freon) lebih cepat dilepaskan atau dibuang ke udara bebas (luar ruangan).
Kipas (fan)
Pada bagian kondensor AC Split juga dilengkapi dengan kipas (fan). Fungsinya adalah membuang panas pada condensor ke udara bebas.
Accumulator
Accumulator pada mesin pendingin berfungsi sebagai penampung sementara refrigeran cair bertemperatur rendah dan campuran minyak pelumas evaporator. Selain itu, accumulator berfungsi mengatur sirkulasi aliran bahan refrigeran agar bisa keluar-masuk melalui saluran isap kompresor. Untuk mencegah agar refrigeran cair tidak mengalir ke kompresor, accumulator mengkondisikan wujud refrigeran yang masuk ke kompresor tetap dalam wujud gas. Sebab, ketika wujud refrigeran berbentuk gas akan lebih mudah masuk ke dalam kompresor dan tidak merusak bagian dalam kompresor.
Kompresor
Kompresor AC Split berfungsi mensirkulasikan aliran refrigeran. Dari kompresor refrigerant (Freon) akan dipompa dan dialirkan menuju komponen utama AC Split yaitu : kondenser, pipa kapiler, evaporator dan kembali lagi ke kompresor. Refrigeran secara terus menerus melewati 4 komponen utam AC.
Saringan Refrigeran (strainer)
Setelah melepaskan kalor (panas) di kondensor, refrigeran akan dipompa oleh kompresor menuju ke filter (strainer) Agar kotoran yang terbawa oleh refrigeran tidak ikut terbawa ke pipa kapiler. Jika kotoran ( seperti karat atau serpihan logam ) terbawa kedalam pipa kapiler, bisa menyebabkan kerusakan kompresor dan penyumbatan yang menyebabkan sistem pendingi tidak bekerja optimal.
Pipa Kapiler
Pipa Kapiler / Katup ekspansi pada unit AC Split berfungsi menurunkan tekanan refrigeran sehingga merubah wujud refrigerant cair menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup ekspansi / pipa kapiler dan memasuki evaporator.
Sirkulasi Refrigeran (bahan pendingin / Freon) di dalam AC Split
Pada AC Split Refrigeran (Freon) merupakan zat atau bahan yang bersikulasi secara terus menerus melewati komponen utama sistem pendingin (kompresor, kondenser, pipa kapiler, dan evaporator). Bahan pendingin atau refrigeran tidak akan berkurang selama tidak terjadi kebocoran pada sitem pendingin. Saat melewati komponen utama pendingin, refrigeran akan mengalami perubahan wujud, temperatur dan tekanananya. Sirkulasi refrigeran dalam unit AC disebut siklus refrigerasi kopresi uap. Sekarang mari kita tinjau sirkulasi refrigeran pada komponen utama AC.
Dari skema kerja refrigeran, kita coba membagi ke dalam empat tahapan proses kerja.
1. Proses kompresi.
Proses kompresi pada mesin pendingin dimulai ketika refrigeran meninggalkan evaporator (Proses 1–2). Masuknya refrigeran (bahan pendingin / freon) kedalam kompresor melalui pipa masukan kompresor (intake). Dilihat dari wujud, suhu, dan tekanan, ketika akan masuk kedalam kompresor , refrigeran berwujud gas atau uap, bertemperatur rendah dan bertekanan rendah. Selanjutnya, melalui kompresor, refrigeran dikondisiskan tetap berwujud gas, tetapi memiliki tekanan dan suhu tinggi. Hal tersebut bisa dilakukan karena kompresor dapat mengisap gas dan mengkompresi refrigeran hingga mencapai tekanan kondensasi. Setelah tekanan dan suhu refrigeran diubah, selanjutkan refrigeran dipompa dan di alirkan menuju kondenser.
2. Proses kondensi.
Proses kondensasi pada mesin pendingin dimulai ketika refrigeran meninggalkan kopresor (proses 2–3). Refrigeran berwujud gas yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dialirkan menuju kondensor . Didalam kondensor, wujud gas refrigeran berubah menjadi wujud cair, panas yang di hasilkan refrigeran dipindahkan ke udara luar pipa kondensor . Agar proses kondensasi lebih efektif, digunakan kipas (fan) yang dapat menghembuskan udara luar tepat dipermukaan pipa kondensor. Dengan begitu , panas pada refrigeran dapat dengan mudah dipindahkan ke udara luar. Setelah melewati proses kondensai, refrigeran menjadi berwujud cair yang bertemperatur lebih rendah, tetapi tekanannya masih tinggi. Selanjutnya, refrigeran di alirkan menuju ke pipa kapiler.
3. Proses penurunan tekanan.
Proses penurunan tekanan refrigeran dimulai ketika refrigeran meninggalkan kondenser (proses 3–4). Didalam pipa kapiler, terjadi proses penurunan tekanan refrigeran sehingga refrigeran yang keluar memiliki tekanan yang rendah. Selain itu, pipa kapiler juga berfungsi mengontrol aliran refrigeran di antara 2 sisi tekanan yang berbeda, yaitu tekanan tinggi dan rendah. Selanjutnya, refrigeran cair yang memiliki suhu dan tekanan rendah di alirkan menuju evaporator. Proses ini disebut proses pendinginan.
4. Proses Evaporasi.
Proses evaporasi pada mesin pendingin dimulai ketika refrigeran akan masuk ke dalam evaporator. Dalam keadaan ini, refrigeran berwujud cair, bertemperatur rendah, dan bertekanan rendah. Kondisi refrigeran semacam ini dimanfaatkan untuk mendinginkan udara luar yang melewati permukaan evaporator. Agar lebih efektif mendinginkan udara ruangan, di gunakan blower (indoor) untuk mengatur sirkulasi udara agar melewati evaporator. Proses yang terjadi pada pendinginan udara ruangan Adalah : Proses penangkapan kalor (panas). Udara ruangan yang mempunyai temperatur lebih tinggi dibandingkan dengan refrigeran yang mengalir didalam evaporator. Karena evaporator menyerap panas udara di dalam ruangan, wujud refrigeran cair dalam evaporator akan menjadi wujud gas, Selanjutnya, refrigeran akan mengalir menuju ke kompresor . Proses ini terjadi berulang dan terus menerus sampai suhu atau temperatur ruangan sesuai dengan keinginan.
Sumber : Global electronic

Trik Cara Mengetahui 3 Terminal Compressor (Common, Start, Run >> CSR)


           Kompresor jenis 1 Fasa memiliki 3 terminal/kutub (pada AC Split, Kulkas). Terminal/kutub ini sebagai tempat untuk menghubungkan listrik dari sumber PLN ke kompresor. Terminal yang ada pada kompresor ada tiga yaitu C (common / central), S (start), dan R (run). Posisi ketiga terminal ini berbeda-beda tergantung merk kompresor yang digunakan. Bila tanda untuk CSR pada compressor telah hilang, Untuk mengetahui terminal C, S, dan R dapat dilakukan dengan cara mengukur hambatan (resistansi) antara CS, CR, dan RS. Dimana hambatan yang terukur dari CS + CR harus sama dengan RS. Perlu diingat kesalahan pemasangan terminal compressor dapat mengakibatkan kerusakan pada compressor tersebut.


Rumus :  CR + CS = RS
Keterangan: Untuk diingat bahwa hambatan CR lebih besar dari hambatan CS (CR > CS) dan hambatan terbesar yaitu RS.

           Berikut akan di berikan contoh bagaimana cara mencari terminal pada kompresor. Sebelum melakukan pengukuran, cabut komponen-komponen yang ada diatasnya seperti overload, relay magnet, atau kabel-kabel yang menempel pada kutub/terminal kompresor.

Untuk penaman awal anggap saja ketiga kutub pada kompresor adalah X, Y, dan Z.

Sebagai contoh kita dapat hasil pengukuran sebagai berikut::
     Hambatan Y-X. Terbaca 30 ohm
     Hambatan X-Z. Terbaca 40 ohm
     Hambatan Y-Z. Terbaca 10 ohm

Dari contoh pengukuran diatas iperoleh bahwa hambatan terbesar yaitu 40 pada terminal XZ. Menurut rumusan di atas ( CR + CS = RS ), maka terminal XZ adalah terminal RS (karena nilai hambatannya paling tinggi). Dapat disimpulkan bahwa kutub lainnya yaitu Y adalah saluran common (C). Sekarang kutub C sudah diketahui ada pada Y, selanjutnya selidiki kutub lainnya dengan mengganti variabel Y jadi C.
Didapat:
     C-Z lebih kecil dari C-X, maka kutub Z adalah S (start)
     C-X lebih besar dari C-Z, maka kutub X adalah R (run)

Jadi kutub X, Y, dan Z di atas adalah X = S (start), Y = C (common), dan Z = R (run)vacy and Security - Term of Use - Hyperlink Policy © Copyright Global Electronic 2007. All rights reserved - Designed by harnods.info