Kamis, 07 Februari 2013

matematika- limit dan fungsi kontinu

BAB III
LIMIT DAN FUNGSI KONTINU


3.1 Pengertian Limit
3.2 Teknik Aljabar Untuk Menghitung Limit
3.3 Limit Satu Sisi
3.4 Limit Tak Hingga dan Limit Menuju Tak Hingga
3.5 Limit Fungsi Trigonometri
3.6 Bilangan Alam
3.7 Fungsi Kontinu




            Konsep limit mempunyai peranan yang sangat penting di dalam kalkulus dan berbagai bidang matematika. Oleh karena itu, konsep ini sangat perlu untuk dipahami. Meskipun pada awalnya konsep limit sukar untuk dipahami, tetapi dengan sedikit bantuan cara numeris kemudian konsep ini bisa dimengerti. Dan kenyataannya, setelah dipraktekkan masalah hitung limit relative mudah. Mengingat hal itu, maka pada bagian pertama Bab ini limit diterangkan secara intuitive (numeris). Kemudian pada bagian selanjutnya, dikembangkan teknik penghitungan limit.


            Terlebih dahulu diperhatikan fungsi . Grafik  diberikan pada Gambar 3.1.1 di bawah ini.






Apa yang terjadi dengan  apabila x cukup dekat dengan 2? Perhatikan table 3.1.1 berikut.

Tabel 3.1.1
x
x
3
12
1,5
5,25
2,05
7,2025
1,95
6,8025
2,001
7,004001
1,999
6,996001
2,0001
7,00040001
1,9999
6,99960001

Dari table terlihat bahwa apabila x cukup dekat dengan 2, maka  mendekati 7. Hal ini tidak mengherankan, karena apabila dihitung . Dalam hal ini dikatakan bahwa limit f(x) x mendekati 2 sama dengan 7, ditulis:
            Selanjutnya, perhatikan fungsi f yang ditentukan oleh rumus:
Fungsi f tersebut tidak terdefinisikan di x = 1 karena di titik ini f(x) berbentuk . Tetapi masih dapat dipertanyakan apa yang terjadi pada f(x) bilamana x mendekati 1 tetapi . Untuk ,


Dari table 3.1.2 di bawah terlibat bahwa apabila x cukup dekat dengan 1, maka nilai  mendekati 2. Jadi,



  Tabel 3.1.2
x
x
2
3
0,5
1,5
1,05
2,05
0,99
1,99
1,001
2,001
0,999975
1,999975
1,00000017
2,00000017
0,9999999
1,9999999


Dari beberapa uraian di atas, berikut diberikan definisi limit.


Definisi 3.1.1 Limit f(x) x mendekati c sama dengan L, ditulis:
jika untuk setiap x yang cukup dekat dengan c, tetapi , maka f(x) mendekati L.
 
 





Secara matematis definisi di atas dapat ditulis sebagai berikut.

 jika untuk setiap bilangan e > 0 yang diberikan (berapapun kecilnya) terdapat bilangan d > 0 sehingga untuk setiap  dengan   berlaku .

 
 





Catatan: Pada definisi limit di atas, fungsi  f tidak perlu terdefinisikan di c. Limit f(x) untuk  x mendekati c mungkin ada walaupun f tidak terdefinisikan di c.

Contoh 3.1.2 Buktikan bahwa  (2x –5) = 3.

Penyelesaian:
            |(2x –5) – 3| = |2x – 8| = |2(x – 4)| = |2| |x – 4| = 2|x – 4|
Diberikan bilangan e > 0 sebarang. Apabila diambil d = e/2, maka  untuk setiap x di dalam domain  f  yang memenuhi 0 <|x – 4| < d berlaku:
|(2x – 5) – 3| = 2 |x – 4| < 2 d = 2.e/2 = e.█

Contoh 3.1.3 Buktikan bahwa untuk c > 0, .

Penyelesaian:
(3.1.1)                         
Ditinjau x >0 dengan sifat . Menurut ketidaksamaan segitiga:
                                   
Hal ini berakibat:
(3.1.2)                         
Selanjutnya, dari (3.1.1) dan (3.1.2) diperoleh:
,
untuk setiap x>0. Diberikan bilangan e > 0 sebarang. Apabila diambil  maka untuk setiap x>0 dengan  berlaku:
Jadi, untuk setiap e > 0 terdapat δ>0 sehingga untuk setiap x>0 dengan  berlaku:
.█

            Agar bisa lebih mendalami hitung limit, berikut diberikan sifat-sifat dasar limit.
Teorema 3.1.4 Jika  ada maka nilainya tunggal.
 
 



Bukti: Misalkan  dan . Akan ditunjukkan bahwa .
Diberikan  sebarang, maka terdapat  sehingga:
  1. ,            untuk setiap  dengan .
  2. ,           untuk setiap  dengan .
Apabila diambil  maka untuk setiap  dengan  berlaku:
Hal ini berarti .█

Contoh 3.1.5 Tunjukkan bahwa  tidak ada.
Penyelesaian: Untuk ,
Sementara, untuk ,
Karena nilai limit tidak tunggal maka  tidak ada.█


3.2 Teknik Aljabar Untuk Menghitung Limit
            Sifat-sifat dasar limit yang dinyatakan dalam beberapa teorema berikut ini sangat diperlukan dalam hitung limit. (Dengan berbagai pertimbangan bukti teorema tidak disertakan dalam buku ini).




Teorema 3.2.1 (i). ,  .
(ii). .
 


Teorema 3.2.2 Jika  dan  keduanya ada dan  maka berlaku pernyataan-pernyataan berikut:
  1.    
  2. , asalkan
  3. Untuk : (a).
(b). , asalkan
(c). , asalkan untuk n genap
 
 






















Contoh 3.2.3
(a).     
                                     

(b).
 

(c). .█

Contoh 3.2.4 Hitung .
Penyelesaian: Karena limit penyebut sama dengan 0, maka Teorema 3.2.2 (iv) tidak dapat digunakan. Akan tetapi, hal ini bukan berarti limit di atas tidak ada. Pada soal di atas, yang akan dihitung adalah nilai limit untuk x mendekati 2, bukan nilai untuk x sama dengan 2. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan teknik-teknik aljabar, untuk  diperoleh:
Sehingga:
.█

Contoh 3.2.5 Tentukan .
Penyelesaian:
.

Contoh 3.2.6 Tentukan .
Penyelesaian:
      .

Pada contoh-contoh di atas telah digambarkan bagaimana teknik-teknik aljabar dapat digunakan untuk menyelesaikan soal hitung limit. Namun demikian tidak semua soal limit dapat diselesaikan dengan cara demikian. Sebagai contoh, misalnya .
Dalam berbagai hal, teorema di bawah ini sangat membantu dalam penyelesaian soal hitung limit.
Teorema 3.2.7 (Teorema Apit) Misalkan f, g, dan h fungsi-fungsi sehingga  untuk semua x di dalam interval terbuka yang memuat c, kecuali mungkin di c. Jika  maka .
 
 






Contoh 3.2.8 Tentukan .
Penyelesaian: Untuk , . Oleh karena itu, untuk  berlaku:
Hal ini berakibat:
Selanjutnya, karena  maka .█



Soal Latihan
Untuk soal 1 – 6, tunjukkan pernyataan berikut dengan definisi limit.
 1.                               2.                          3.
 4.                              5.                        6.

 7. Jika , tunjukkan bahwa  tidak ada.

Untuk soal 8 – 20, hitunglah masing-masing limit jika ada.
  8.                     9.                       10.
11.               12.                                   13.
14.                      15.                                 16.
17.              18.                                19.
20.            21.                          22.


3.3 Limit Satu Sisi
            Kiranya mudah dipahami bahwa  tidak ada, karena  tidak terdefinisikan untuk . Namun demikian, apabila  maka  ada dan nilainya sama dengan 0. Hal ini membawa kita kepada definisi berikut ini.

Definisi 3.3.1 (i). Misalkan f(x) terdefinisikan pada suatu interval . Apabila untuk x di dalam  yang cukup dekat dengan c, nilai f(x) mendekati L, maka dikatakan bahwa L merupakan limit kanan f(x) untuk x mendekati c, ditulis:
(ii). Misalkan f(x) terdefinisikan pada suatu interval . Apabila untuk x di dalam  yang cukup dekat dengan c, nilai f(x) mendekati L, maka dikatakan bahwa L merupakan limit kiri f(x) untuk x mendekati c, ditulis:

 

            Secara matematis, definisi di atas dapat dituliskan sebagai berikut:

(i).   jika dan hanya jika untuk setiap  ada  sehingga untuk setiap  berlaku .
(ii).  jika dan hanya jika untuk setiap  ada  sehingga untuk setiap  berlaku .



Contoh 3.3.2 (a).                     dan                   tidak ada.
(b).  Untuk  bilangan bulat n,
                                      dan                 

Contoh 3.3.3 Tentukan  jika diketahui:
Penyelesaian:
(a). Untuk x cukup dekat dengan 0 (baik x < 0 maupun x > 0), . Oleh karena itu,
(b). Untuk x cukup dekat dengan 1 dan  x < 1, . Sehingga:
Tetapi, untuk x cukup dekat dengan 1 dan  x > 1, . Sehingga:
.█

            Dari beberapa contoh di atas, diperoleh beberapa kenyataan. Limit kiri suatu fungsi ada tetapi limit kanannya tidak ada (atau sebaliknya), limit kiri dan kanan suatu fungsi ada tetapi nilainya tidak sama, dan limit kiri dan kanan suatu fungsi ada dan nilainya sama. Selanjutnya, karena ketunggalan limit maka diperoleh pernyataan berikut.
Teorema 3.3.4   jika dan hanya jika .
 
 



            Sebagai akibat langsung dari Teorema di atas, diperoleh:
Akibat 3.3.5 Jika  maka  tidak ada.
 
 



Pada Contoh 3.3.3 di atas, karena  maka  tidak ada.
Contoh 3.3.6 Diberikan:
Karena untuk , , maka:
.
Secara sama,
.
Selanjutnya, karena  maka: .█

Contoh 3.3.7 Tentukan  jika diketahui:
Penyelesaian:
                             
Jadi, .█

3.4 Limit Tak Hingga dan Limit Menuju Tak Hingga
            Terlebih dahulu diperhatikan masalah hitung limit berikut: . Untuk nilai-nilai x yang cukup dekat dengan 0, maka nilai-nilai  diberikan pada table berikut ini.


            Tabel 3.4.1
x
x
1
1
−1
1
0,5
4
−0,5
4
0,01
10.000
−0,01
10.000
0,0001
100.000.000
−0,0001
100.000.000
0,000005
40.000.000.000
−0,000005
40.000.000.000

Dari Tabel 3.4.1 di atas dapat dilihat bahwa apabila nilai x semakin dekat dengan 0, maka nilai  menjadi semakin besar. Bahkan nilai  akan menjadi besar tak terbatas apabila x mendekati 0, baik dari sisi kiri maupun dari sisi kanan. Grafik fungsi  dapat dilihat pada Gambar 3.4.1.




Dalam hal ini, dikatakan bahwa limit f(x) x menuju nol sama dengan tak hingga, ditulis:
Secara sama mudah diperlihatkan:
Selanjutnya, diperoleh definisi berikut:


Secara matematis, Definisi di atas dapat ditulis sebagai:


Contoh 3.4.2
(a).                                        (b). .

            Di atas telah diterangkan pengertian limit untuk , dengan c suatu bilangan berhingga. Akan tetapi, dalam berbagai aplikasi sering ditanyakan bagaimana nilai  apabila nilai x cukup besar.
Sebagai contoh, bagaimana nilai  apabila nilai x cukup besar? Tabel 3.4.2 di bawah memperlihatkan nilai f  untuk berbagai nilai x. Ternyata semakin besar nilai x (arah positif), nilai  semakin kecil mendekati nol. Dalam hal ini dikatakan:

Tabel 3.4.2
                                                         (a)                                                                                                             (b)
x

x
10
0,1

−1
−1
1.000.000
0,000001

−1.000.000
−0,000001
5.000.000
0,0000002

−5.000.000
−0,0000002
100.000.000
0,00000001

−100.000.000
−0,00000001

Secara sama, apabila x besar tak terbatas arah negative ternyata berakibat  mendekati nol, yaitu:

            Kemudian dapat diturunkan pengertian limit menuju tak hingga. Hal itu dituliskan dalam definisi berikut.
Definisi 3.4.3 (i).   jika  terdefinisikan untuk setiap nilai x cukup besar (arah positif) dan jika x menjadi besar tak terbatas (arah positif) maka  mendekati L.
(ii).   jika  terdefinisikan untuk setiap nilai x cukup besar (arah negatif) dan jika x menjadi besar tak terbatas (arah negatif) maka  mendekati L.

 
 








            Secara matematis, Definisi 3.4.3 dapat ditulis sebagai:

(i).    jika untuk setiap bilangan real  terdapat bilangan  sehingga untuk setiap  berlaku .
(ii).  jika untuk setiap bilangan real  terdapat bilangan  sehingga untuk setiap  berlaku .

 
 







            Mudah ditunjukkan bahwa:
                                                     dan                             

Contoh 3.4.4  Tentukan .
Penyelesaian: Untuk , . Sehingga . Selanjutnya, karena  maka dengan Teorema Apit diperoleh:
                        .█

Contoh 3.4.5 Hitung .
Penyelesaian: Karena:
                                     
maka sifat limit perbagian tidak dapat digunakan. Namun demikian apabila pembilang dan penyebut sama-sama dibagi dengan  maka:
      .█

Contoh 3.4.6 Tentukan .
Penyelesaian: Dengan membagi pembilang dan penyebut dengan , diperoleh:
           
      .█

Contoh 3.4.7 Hitung .
Penyelesaian: Dengan membagi pembilang dan penyebut dengan , diperoleh:
           
      .█

Soal Latihan

Untuk soal 1 – 20, tentukan nilai limitnya jika ada. Jika tidak ada limitnya, terangkan alasannya!
  1.                         2.                                     3.
  4.                        5.                                    6.
  7.                        8.                                     9.
10.             11.             12.
13.                      14.               15.
16.             17.                    18.
19.             20.

21. Tentukan , , dan  jika diberikan:
22. Fungsi f  yang  terdefinisikan  pada   dikatakan  genap (atau ganjil) jika  (atau ) untuk setiap . Jika  maka tentukan  jika: (a). f genap,             (b). f ganjil.


3.5 Limit Fungsi Trigonometri
            Dengan memanfaatkan Teorema Apit, dapat ditunjukkan teorema di bawah ini.

Teorema 3.5.1 (i). .
(ii). .
 
 






Contoh 3.5.2 Hitung .
Penyelesaian:
Tetapi untuk  berakibat  dan , sehingga:
.█
Soal Latihan
Untuk soal 1 – 12, hitunglah nilai limitnya.
  1.                           2.                                3.
  4.                     5.                                  6.
  7.            8.                       9.
10.              11.                     12.

3.6 Bilangan Alam
            Pada bagian ini, pembaca diingatkan kembali pada rumus binomium Newton. Untuk sebarang  dan :
(3.6.1)                         
Apabila diambil , maka dari (3.6.1) diperoleh:
Karena  maka menurut Teorema Apit nilai  ada. Berdasarkan perhitungan, untuk  diperoleh:
Selanjutnya, e disebut bilangan alam. Secara sama dapat ditunjukkan:
(3.6.2)                                                          
Mudah ditunjukkan bahwa untuk  berlaku:
Selanjutnya, apabila diberikan sebarang bilangan real positif x maka dapat dicari bilangan asli m dan n sehingga . Hal ini berakibat:
dan karena  maka sekali lagi dengan Teorema Apit diperoleh:
(3.6.3)                                                           
Berdasarkan (3.6.2), tentunya mudah dipahami bahwa:
(3.6.4)                                                           
Selanjutnya, apabila diambil substitusi , maka untuk  berakibat . Sehingga, dari (3.6.3) dan (3.6.4) diperoleh:
(3.6.5)                                                 

Contoh 3.6.1 Hitung .
Penyelesaian: Apabila diambil substitusi  maka berturut-turut diperoleh:
(i).   , sehingga .
(ii).  Karena  maka untuk  berakibat .
Selanjutnya, berdasarkan (3.6.4):
          
                                        .█

Contoh 3.6.2 Tentukan .
Penyelesaian: Soal dapat ditulis:
Diambil substitusi . Jika  maka . Selanjutnya, menurut (3.6.5) diperoleh:
.█

            Teorema berikut ini sangat bermanfaat untuk menyelesaikan soal-soal hitung limit yang berkaitan dengan bilangan alam. Bukti diserahkan kepada pembaca sebagai latihan.
Teorema 3.6.3 Apabila  dan  maka:
 
 





Contoh 3.6.4 Tentukan .
Penyelesaian: Soal dapat ditulis:
Apabila berturut-turut diambil  dan  maka:
Selanjutnya, menurut Teorema 3.6.3:
.█

Contoh 3.6.5 Hitung .
Penyelesaian:
Selanjutnya, jika diambil  dan  maka:
Sehingga menurut Teorema 3.6.3:
.█

Contoh 3.6.6 Selesaikan .
Penyelesaian: Tulis:
Berturut-turut diambil substitusi:
maka:
(i).  
(ii). 
Selanjutnya, dari (i) dan (ii) diperoleh:
.█


Soal Latihan
Untuk soal 1 – 10, hitunglah nilai limitnya.
1.                                    2.                        
3.                                         4.   
5.                                                   6.
7.                                                      8.                      
9.                               10.            




3.7 Fungsi Kontinu
            Seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, kadang-kadang nilai sama dengan , kadang pula tidak sama. Pada kenyataannya, meskipun  tidak terdefinisikan akan tetapi  mungkin ada. Apabila  = maka dikatakan fungsi f kontinu di c.
Definisi 3.7.1 Fungsi f dikatakan kontinu di  jika 
 
 



Definisi 3.7.1 di atas secara  implisit mensyaratkan tiga hal agar fungsi f kontinu di a, yaitu:     
  (i).  f(a) ada atau terdefinisikan,
             (ii).   ada, dan
            (iii).
Secara grafik, fungsi f kontinu di  jika grafik fungsi f pada suatu interval yang memuat a tidak terpotong di titik . Jika fungsi f tidak kontinu di a maka dikatakan f diskontinu di a. Pada Gambar, f kontinu di x1 dan di setiap titik di dalam  kecuali di titik-titik x2, x3, dan x4. Fungsi f diskontinu di x2 karena  tidak ada, diskontinu di x3 karena nilai tidak sama dengan nilai fungsi di x3 (meskipun keduanya ada), dan diskontinu di x4 karena nilai fungsi di titik ini tidak ada.

                                                                                                      
                                                                                        
°
 
                                                                                                       
°
 
°
 
                                                                                                      
·
 
                                                                      
                                                                                   
   a         x1          x2           x3         x4                         b

 
                                                                                                       
Gambar 3.7.1
 
                                                                                                       
                      
                       
Fungsi f dikatakan kontinu pada interval I jika f kontinu di setiap titik anggota I.   

Contoh 3.7.2
(a). Fungsi f dengan rumus  diskontinu di x = 1 karena f (1) tidak terdefinisi.
(b). Fungsi Heavyside H yang didefinisikan oleh
  
               
diskontinu di x = 0  sebab   tidak ada.
(c). Fungsi g dengan definisi:
             
diskontinu di x = 2 sebab g(2) = 3 sedangkan . Namun demikian fungsi g kontinu di x = 1 sebab .█

            Berikut sifat-sifat dasar fungsi kontinu.
 Teorema 3.7.3  Jika fungsi f dan g kontinu di a, dan k sebarang konstanta real, maka f+g,                        f – g, kf, dan fg kontinu di a. Demikian pula,  kontinu di a asalkan .
 
 



                                                  

      
            Seperti halnya pada hitung limit, dalam kekontinuan juga dikenal istilah kontinu satu sisi. Hal itu diberikan pada definisi berikut ini.
Definisi 3.7.4 (i). Fungsi f dikatakan kontinu dari kiri di a jika .
(ii). Fungsi f dikatakan kontinu dari kanan di c jika 

 
 




     
Contoh 3.7.5 Diberikan  Selidikilah kekontinuan fungsi f.
Penyelesaian:
Jelas f tidak kontinu pada  dan pada  sebab f tidak terdefinisi pada interval tersebut.  Untuk nilai-nilai a dengan –1 < a <1 diperoleh: 
Jadi, f kontinu pada (-1, 1). Dengan perhitungan serupa didapatkan: 
                  dan                 
sehingga f kontinu dari kanan di x = -1 dan kontinu dari kiri di x = 1. Jadi, f kontinu pada .█

Teorema 3.7.6 Fungsi polinomial, fungsi rasional, fungsi akar, fungsi logaritma, fungsi eksponen, dan fungsi trigonometri kontinu pada domainnya masing-masing.
 
 




Contoh 3.7.7
(a).kontinu pada R .
(b).  kontinu pada R ; .
(c). kontinu pada  .█

            Hubungan antara fungsi kontinu dan hitung limit dinyatakan dalam teorema berikut.

Teorema 3.7.8 Jika f kontinu di b dan  maka  Dengan kata lain 

 
 




 


Contoh 3.7.9 Hitung  .

Penyelesaian: Namakan  dan . Karena   dan f kontinu di  x = 2 maka    .█

 

Soal Latihan

Untuk soal 1 – 8, tentukan titik-titik di mana fungsi berikut diskontinu.
 1.                                  2.                     3.
 4.                                  5.                      6.
 7.                    8.

9. Selidiki kontinuitas  pada                    
10.Jika maka tunjukkan bahwa f kontinu pada .

Untuk soal 11 – 13, tentukan nilai a dan b agar fungsi-fungsi berikut  kontinu untuk pada R.
11.                            12.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan lupa komentar yang membangun yah . makasih