Jumat, 18 Oktober 2013

Komponen Dan Cara Kerja AC II Sistem AC Split



Sistem Kerja AC Split


AC indoor
Prinsip kerja AC Split maupun pada mesin pendingin model lainnya adalah sama yaitu menyerap panas udara didalam ruangan yang didinginkan, kemudian melepaskan panas keluar ruangan. Jadi pengertian AC Split adalah seperangkat alat yang mampu mengkondisikan suhu ruangan sesuai yang kita inginkan, terutama mengkondisikan suhu ruangan menjadi lebih rendah suhunya dibanding suhu lingkungan sekitarnya.
Pada Air Conditioner udara rungan terhisap disirkulasikan secara terus menerus oleh blower (pada indoor unit) melalui sirip evaporator yang mempunyai suhu yang lebih dingin dari suhu ruangan, saat udara ruangan bersirkulasi melewati evaporator, udara ruangan yang bertemperatur lebih tinggi dari evaporator diserap panasnya oleh bahan pendingin/refrigeran (evaporator), kemudian calor yang diterima evaporator dilepaskan ke luar ruangan ketika aliran refrigeran melewati condenser (unit outdor).
Jadi , temperatur udara yang rendah atau dingin yang kita rasakan pada ruangan sebenarnya adalah sirkulasi udara di dalam ruangan, bukan udara yang dihasilkan oleh perangkat AC Split. Unit AC hanyalah tempat bersikulasinya udara ruangan yang sekaligus menangkap kalor (panas) pada udara ruangan yang bersirkulasi melewati evaporator hingga mencapai temperatur yang diinginkan.
Komponen AC Split:
1. Bagian indor .
Pada AC Split pada bagian indoor unit AC Split umumnya terdapat komponen utama yaitu :
Evaporator
Pada mesin pendingin AC Split evaporator terbuat dari pipa tembaga dengan panjang dan diameter tertentu yang di bentuk berlekuk – lekuk agar menghemat tempat dan lebih efektif menyerap panas dari udara ruangan yang bersirkulasi melaluinya. Karena pipa evaporator dilewati refrigerant yang memiliki suhu yang sangat rendah, maka suhu evaporator mejadi rendah (dingin) dengan kisaran suhu hingga mencapai 5°C dengan begitu, suhu udara ruangan akan menjadi rendah (dingin) ketika melewati evaporator.
Motor Blower & Motor Pengatur Aliran Udara (motor stepper)
Motor Blower berfungsi untuk mensirkulasikan udara dalam ruangan, sehingga udara ruangan dapat bersirkulasi melewati evaporator, setelah udara melewati evaporator aliran udara di arahkan ke ruangan oleh pengatur aliran udara (motor Stepper). Blower akan bekerja sampai temperatur udara ruangan sesuai keinginan. Dengan kata lain blower akan berhenti kerja (Off) ketika temperatur udara ruangan mencapai suhu yang kita inginkan (setting suhu pada pengaturan remote kontrol AC Split).
Saringan ( filter ) Udara
Pada Indoor AC Split Saringan (filter udara) berfungsi menyaring udara yang melewati evaporator, sehingga udara yang bersirkulasi dalam ruangan menjadi lebih bersih. Pada unit AC Split model baru juga dilengkapi dengan filter anti bakteri atau anti racun untuk menangkal bibit penyakit dan menyaring polutan berbahaya bagi tubuh manusia yang terbawa melalui udara ruangan.
Kontrol Panel Electric & Sensor Suhu (thermistor)
Pada bagian indoor AC Split terdapat Kontrol Panel Electric dan sensor suhu (thermistor) yang berfungsi mengatur kerja mesin pendingin secara keseluruhan yang meliputi mengatur kerja blower, motor pengatur aliran udara, compressor, fan outdor dan fungsi timer.
2. Bagian outdoor.
Pada bagian outdoor AC Split secara umum terdapat terdapat komponen utama, yaitu :
Kondensor
Ketika refrigeran keluar melewati bagian indoor AC Split (evaporator), kalor (panas) udara ruangan yang terbawa akan dilepaskan di bagian kondensor. Serupa dengan evaporator, kondensor terbuat dari pipa tembaga yang dibuat berkelok – kelok dan dilengkapi sirip – sirip yang bertujuan untuk melepas kalor udara berjalan dengan efektif dan kalor (panas) udara yang terbawa oleh refrigerant (Freon) lebih cepat dilepaskan atau dibuang ke udara bebas (luar ruangan).
Kipas (fan)
Pada bagian kondensor AC Split juga dilengkapi dengan kipas (fan). Fungsinya adalah membuang panas pada condensor ke udara bebas.
Accumulator
Accumulator pada mesin pendingin berfungsi sebagai penampung sementara refrigeran cair bertemperatur rendah dan campuran minyak pelumas evaporator. Selain itu, accumulator berfungsi mengatur sirkulasi aliran bahan refrigeran agar bisa keluar-masuk melalui saluran isap kompresor. Untuk mencegah agar refrigeran cair tidak mengalir ke kompresor, accumulator mengkondisikan wujud refrigeran yang masuk ke kompresor tetap dalam wujud gas. Sebab, ketika wujud refrigeran berbentuk gas akan lebih mudah masuk ke dalam kompresor dan tidak merusak bagian dalam kompresor.
Kompresor
Kompresor AC Split berfungsi mensirkulasikan aliran refrigeran. Dari kompresor refrigerant (Freon) akan dipompa dan dialirkan menuju komponen utama AC Split yaitu : kondenser, pipa kapiler, evaporator dan kembali lagi ke kompresor. Refrigeran secara terus menerus melewati 4 komponen utam AC.
Saringan Refrigeran (strainer)
Setelah melepaskan kalor (panas) di kondensor, refrigeran akan dipompa oleh kompresor menuju ke filter (strainer) Agar kotoran yang terbawa oleh refrigeran tidak ikut terbawa ke pipa kapiler. Jika kotoran ( seperti karat atau serpihan logam ) terbawa kedalam pipa kapiler, bisa menyebabkan kerusakan kompresor dan penyumbatan yang menyebabkan sistem pendingi tidak bekerja optimal.
Pipa Kapiler
Pipa Kapiler / Katup ekspansi pada unit AC Split berfungsi menurunkan tekanan refrigeran sehingga merubah wujud refrigerant cair menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup ekspansi / pipa kapiler dan memasuki evaporator.
Sirkulasi Refrigeran (bahan pendingin / Freon) di dalam AC Split
Pada AC Split Refrigeran (Freon) merupakan zat atau bahan yang bersikulasi secara terus menerus melewati komponen utama sistem pendingin (kompresor, kondenser, pipa kapiler, dan evaporator). Bahan pendingin atau refrigeran tidak akan berkurang selama tidak terjadi kebocoran pada sitem pendingin. Saat melewati komponen utama pendingin, refrigeran akan mengalami perubahan wujud, temperatur dan tekanananya. Sirkulasi refrigeran dalam unit AC disebut siklus refrigerasi kopresi uap. Sekarang mari kita tinjau sirkulasi refrigeran pada komponen utama AC.
Dari skema kerja refrigeran, kita coba membagi ke dalam empat tahapan proses kerja.
1. Proses kompresi.
Proses kompresi pada mesin pendingin dimulai ketika refrigeran meninggalkan evaporator (Proses 1–2). Masuknya refrigeran (bahan pendingin / freon) kedalam kompresor melalui pipa masukan kompresor (intake). Dilihat dari wujud, suhu, dan tekanan, ketika akan masuk kedalam kompresor , refrigeran berwujud gas atau uap, bertemperatur rendah dan bertekanan rendah. Selanjutnya, melalui kompresor, refrigeran dikondisiskan tetap berwujud gas, tetapi memiliki tekanan dan suhu tinggi. Hal tersebut bisa dilakukan karena kompresor dapat mengisap gas dan mengkompresi refrigeran hingga mencapai tekanan kondensasi. Setelah tekanan dan suhu refrigeran diubah, selanjutkan refrigeran dipompa dan di alirkan menuju kondenser.
2. Proses kondensi.
Proses kondensasi pada mesin pendingin dimulai ketika refrigeran meninggalkan kopresor (proses 2–3). Refrigeran berwujud gas yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dialirkan menuju kondensor . Didalam kondensor, wujud gas refrigeran berubah menjadi wujud cair, panas yang di hasilkan refrigeran dipindahkan ke udara luar pipa kondensor . Agar proses kondensasi lebih efektif, digunakan kipas (fan) yang dapat menghembuskan udara luar tepat dipermukaan pipa kondensor. Dengan begitu , panas pada refrigeran dapat dengan mudah dipindahkan ke udara luar. Setelah melewati proses kondensai, refrigeran menjadi berwujud cair yang bertemperatur lebih rendah, tetapi tekanannya masih tinggi. Selanjutnya, refrigeran di alirkan menuju ke pipa kapiler.
3. Proses penurunan tekanan.
Proses penurunan tekanan refrigeran dimulai ketika refrigeran meninggalkan kondenser (proses 3–4). Didalam pipa kapiler, terjadi proses penurunan tekanan refrigeran sehingga refrigeran yang keluar memiliki tekanan yang rendah. Selain itu, pipa kapiler juga berfungsi mengontrol aliran refrigeran di antara 2 sisi tekanan yang berbeda, yaitu tekanan tinggi dan rendah. Selanjutnya, refrigeran cair yang memiliki suhu dan tekanan rendah di alirkan menuju evaporator. Proses ini disebut proses pendinginan.
4. Proses Evaporasi.
Proses evaporasi pada mesin pendingin dimulai ketika refrigeran akan masuk ke dalam evaporator. Dalam keadaan ini, refrigeran berwujud cair, bertemperatur rendah, dan bertekanan rendah. Kondisi refrigeran semacam ini dimanfaatkan untuk mendinginkan udara luar yang melewati permukaan evaporator. Agar lebih efektif mendinginkan udara ruangan, di gunakan blower (indoor) untuk mengatur sirkulasi udara agar melewati evaporator. Proses yang terjadi pada pendinginan udara ruangan Adalah : Proses penangkapan kalor (panas). Udara ruangan yang mempunyai temperatur lebih tinggi dibandingkan dengan refrigeran yang mengalir didalam evaporator. Karena evaporator menyerap panas udara di dalam ruangan, wujud refrigeran cair dalam evaporator akan menjadi wujud gas, Selanjutnya, refrigeran akan mengalir menuju ke kompresor . Proses ini terjadi berulang dan terus menerus sampai suhu atau temperatur ruangan sesuai dengan keinginan.
Sumber : Global electronic

Trik Cara Mengetahui 3 Terminal Compressor (Common, Start, Run >> CSR)


           Kompresor jenis 1 Fasa memiliki 3 terminal/kutub (pada AC Split, Kulkas). Terminal/kutub ini sebagai tempat untuk menghubungkan listrik dari sumber PLN ke kompresor. Terminal yang ada pada kompresor ada tiga yaitu C (common / central), S (start), dan R (run). Posisi ketiga terminal ini berbeda-beda tergantung merk kompresor yang digunakan. Bila tanda untuk CSR pada compressor telah hilang, Untuk mengetahui terminal C, S, dan R dapat dilakukan dengan cara mengukur hambatan (resistansi) antara CS, CR, dan RS. Dimana hambatan yang terukur dari CS + CR harus sama dengan RS. Perlu diingat kesalahan pemasangan terminal compressor dapat mengakibatkan kerusakan pada compressor tersebut.


Rumus :  CR + CS = RS
Keterangan: Untuk diingat bahwa hambatan CR lebih besar dari hambatan CS (CR > CS) dan hambatan terbesar yaitu RS.

           Berikut akan di berikan contoh bagaimana cara mencari terminal pada kompresor. Sebelum melakukan pengukuran, cabut komponen-komponen yang ada diatasnya seperti overload, relay magnet, atau kabel-kabel yang menempel pada kutub/terminal kompresor.

Untuk penaman awal anggap saja ketiga kutub pada kompresor adalah X, Y, dan Z.

Sebagai contoh kita dapat hasil pengukuran sebagai berikut::
     Hambatan Y-X. Terbaca 30 ohm
     Hambatan X-Z. Terbaca 40 ohm
     Hambatan Y-Z. Terbaca 10 ohm

Dari contoh pengukuran diatas iperoleh bahwa hambatan terbesar yaitu 40 pada terminal XZ. Menurut rumusan di atas ( CR + CS = RS ), maka terminal XZ adalah terminal RS (karena nilai hambatannya paling tinggi). Dapat disimpulkan bahwa kutub lainnya yaitu Y adalah saluran common (C). Sekarang kutub C sudah diketahui ada pada Y, selanjutnya selidiki kutub lainnya dengan mengganti variabel Y jadi C.
Didapat:
     C-Z lebih kecil dari C-X, maka kutub Z adalah S (start)
     C-X lebih besar dari C-Z, maka kutub X adalah R (run)

Jadi kutub X, Y, dan Z di atas adalah X = S (start), Y = C (common), dan Z = R (run)vacy and Security - Term of Use - Hyperlink Policy © Copyright Global Electronic 2007. All rights reserved - Designed by harnods.info

2 komentar:

  1. mantep bos>makasih atas ilmunya

    BalasHapus
  2. Tolong dikoreksi lagi gan c r s nya.
    Kesimpulan paling akhir benar. Tapi penjelasan salah.

    "Keterangan: Untuk diingat bahwa hambatan CR lebih besar dari hambatan CS (CR > CS) dan hambatan terbesar yaitu RS."

    BalasHapus

jangan lupa komentar yang membangun yah . makasih