BAB III
LIMIT DAN FUNGSI
KONTINU
3.1 Pengertian Limit
3.2 Teknik
Aljabar Untuk Menghitung Limit
3.3 Limit Satu Sisi
3.4 Limit Tak
Hingga dan Limit Menuju Tak Hingga
3.5 Limit Fungsi Trigonometri
3.6 Bilangan Alam
3.7 Fungsi Kontinu
Konsep
limit mempunyai peranan yang sangat penting di dalam kalkulus dan berbagai
bidang matematika. Oleh karena itu, konsep ini sangat perlu untuk dipahami.
Meskipun pada awalnya konsep limit sukar untuk dipahami, tetapi dengan sedikit
bantuan cara numeris kemudian konsep ini bisa dimengerti. Dan kenyataannya,
setelah dipraktekkan masalah hitung limit relative mudah. Mengingat hal itu,
maka pada bagian pertama Bab ini limit diterangkan secara intuitive (numeris).
Kemudian pada bagian selanjutnya, dikembangkan teknik penghitungan limit.
Terlebih dahulu
diperhatikan fungsi
. Grafik
diberikan pada Gambar
3.1.1 di bawah ini.



Apa yang terjadi dengan
apabila x cukup dekat dengan 2? Perhatikan table
3.1.1 berikut.

Tabel 3.1.1
x
|
![]() |
x
|
![]() |
3
|
12
|
1,5
|
5,25
|
2,05
|
7,2025
|
1,95
|
6,8025
|
2,001
|
7,004001
|
1,999
|
6,996001
|
2,0001
|
7,00040001
|
1,9999
|
6,99960001
|
Dari table terlihat bahwa apabila x cukup dekat dengan 2, maka
mendekati 7. Hal ini
tidak mengherankan, karena apabila dihitung
. Dalam hal ini dikatakan bahwa limit f(x) x mendekati 2 sama dengan 7, ditulis:



Selanjutnya, perhatikan fungsi f yang ditentukan oleh rumus:

Fungsi f tersebut tidak
terdefinisikan di x = 1 karena di
titik ini f(x) berbentuk
. Tetapi masih dapat dipertanyakan apa yang terjadi pada f(x)
bilamana x mendekati 1 tetapi
. Untuk
,





Dari table 3.1.2 di bawah terlibat bahwa apabila x cukup dekat dengan 1, maka nilai
mendekati 2. Jadi,


Tabel 3.1.2
x
|
![]() |
x
|
![]() |
2
|
3
|
0,5
|
1,5
|
1,05
|
2,05
|
0,99
|
1,99
|
1,001
|
2,001
|
0,999975
|
1,999975
|
1,00000017
|
2,00000017
|
0,9999999
|
1,9999999
|
Dari beberapa uraian di atas, berikut diberikan definisi
limit.
|
Secara
matematis definisi di atas dapat ditulis sebagai berikut.
|
Catatan: Pada definisi limit di atas, fungsi
f tidak perlu terdefinisikan
di c. Limit f(x) untuk x
mendekati c mungkin ada walaupun f tidak terdefinisikan di c.
Contoh 3.1.2 Buktikan bahwa
(2x –5) = 3.

Penyelesaian:
|(2x –5) – 3| = |2x – 8| = |2(x – 4)| = |2|
|x – 4| = 2|x – 4|
Diberikan bilangan e > 0 sebarang. Apabila diambil d = e/2, maka untuk setiap x di dalam domain f yang memenuhi 0 <|x – 4| < d berlaku:
|(2x – 5) – 3| = 2 |x – 4| < 2 d = 2.e/2 = e.█
Contoh 3.1.3 Buktikan bahwa untuk c > 0,
.

Penyelesaian:
(3.1.1) 

Ditinjau x >0 dengan sifat
. Menurut ketidaksamaan segitiga:


Hal ini berakibat:
(3.1.2) 

Selanjutnya, dari (3.1.1) dan (3.1.2) diperoleh:

untuk setiap x>0. Diberikan bilangan e > 0 sebarang. Apabila diambil
maka untuk setiap x>0 dengan
berlaku:



Jadi, untuk setiap e > 0 terdapat δ>0
sehingga untuk setiap x>0 dengan
berlaku:


Agar
bisa lebih mendalami hitung limit, berikut diberikan sifat-sifat dasar limit.
|
Bukti: Misalkan
dan
. Akan ditunjukkan bahwa
.



Diberikan
sebarang, maka
terdapat
sehingga:


, untuk setiap
dengan
.
, untuk setiap
dengan
.
Apabila diambil
maka untuk setiap
dengan
berlaku:




Hal ini berarti
.█

Contoh 3.1.5 Tunjukkan bahwa
tidak ada.

Penyelesaian: Untuk
,


Sementara, untuk
,


Karena nilai limit tidak tunggal
maka
tidak ada.█

3.2 Teknik Aljabar Untuk
Menghitung Limit
Sifat-sifat dasar limit yang dinyatakan dalam
beberapa teorema berikut ini sangat diperlukan dalam hitung limit. (Dengan
berbagai pertimbangan bukti teorema tidak disertakan dalam buku ini).
|
|||
|
Contoh 3.2.3
(a).


(b). 


(c).
.█

Contoh 3.2.4 Hitung
.

Penyelesaian: Karena limit penyebut sama dengan 0, maka Teorema 3.2.2 (iv) tidak dapat
digunakan. Akan tetapi, hal ini bukan berarti limit di atas tidak ada. Pada
soal di atas, yang akan dihitung adalah nilai limit untuk x mendekati 2, bukan nilai untuk x sama dengan 2. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan teknik-teknik
aljabar, untuk
diperoleh:


Sehingga:

Contoh 3.2.5 Tentukan
.


.
Contoh 3.2.6 Tentukan
.

Penyelesaian:


Pada contoh-contoh di atas telah digambarkan bagaimana
teknik-teknik aljabar dapat digunakan untuk menyelesaikan soal hitung limit.
Namun demikian tidak semua soal limit dapat diselesaikan dengan cara demikian.
Sebagai contoh, misalnya
.

Dalam berbagai hal, teorema di bawah ini sangat membantu
dalam penyelesaian soal hitung limit.
|
Contoh 3.2.8 Tentukan
.

Penyelesaian: Untuk
,
. Oleh karena itu, untuk
berlaku:




Hal ini berakibat:

Selanjutnya, karena
maka
.█


Soal Latihan
Untuk soal 1 – 6, tunjukkan pernyataan berikut dengan definisi
limit.
1.
2.
3. 



4.
5.
6. 



7. Jika
, tunjukkan bahwa
tidak ada.


Untuk soal 8 – 20, hitunglah masing-masing limit jika ada.
8.
9.
10.




11.
12.
13.




14.
15.
16.




17.
18.
19.




20.
21.
22.




3.3 Limit Satu Sisi
Kiranya mudah
dipahami bahwa
tidak ada, karena
tidak terdefinisikan
untuk
. Namun demikian, apabila
maka
ada dan nilainya sama
dengan 0. Hal ini membawa kita kepada definisi berikut ini.





|

Secara matematis,
definisi di atas dapat dituliskan sebagai berikut:
(i).
jika dan hanya
jika untuk setiap
ada
sehingga untuk setiap
berlaku
.





(ii).
jika dan hanya
jika untuk setiap
ada
sehingga untuk setiap
berlaku
.






Contoh 3.3.2 (a).
dan
tidak ada.


(b). Untuk bilangan bulat n,


Contoh 3.3.3 Tentukan
jika diketahui:


Penyelesaian:
(a). Untuk x cukup dekat
dengan 0 (baik x < 0 maupun x > 0),
. Oleh karena itu,


(b). Untuk x cukup dekat
dengan 1 dan x < 1,
. Sehingga:


Tetapi, untuk x
cukup dekat dengan 1 dan x > 1,
. Sehingga:


Dari beberapa
contoh di atas, diperoleh beberapa kenyataan. Limit kiri suatu fungsi ada
tetapi limit kanannya tidak ada (atau sebaliknya), limit kiri dan kanan suatu
fungsi ada tetapi nilainya tidak sama, dan limit kiri dan kanan suatu fungsi
ada dan nilainya sama. Selanjutnya, karena ketunggalan limit maka diperoleh
pernyataan berikut.
|
Sebagai akibat
langsung dari Teorema di atas, diperoleh:
|
Pada Contoh 3.3.3 di atas, karena
maka
tidak ada.


Contoh 3.3.6 Diberikan:

Karena untuk
,
, maka:



Secara sama,

Selanjutnya, karena
maka:
.█


Contoh 3.3.7 Tentukan
jika diketahui:


Penyelesaian:


Jadi,
.█

3.4 Limit Tak Hingga dan
Limit Menuju Tak Hingga
Terlebih dahulu
diperhatikan masalah hitung limit berikut:
. Untuk nilai-nilai x
yang cukup dekat dengan 0, maka nilai-nilai
diberikan pada table
berikut ini.


Tabel 3.4.1
x
|
![]() |
x
|
![]() |
1
|
1
|
−1
|
1
|
0,5
|
4
|
−0,5
|
4
|
0,01
|
10.000
|
−0,01
|
10.000
|
0,0001
|
100.000.000
|
−0,0001
|
100.000.000
|
0,000005
|
40.000.000.000
|
−0,000005
|
40.000.000.000
|
Dari Tabel 3.4.1 di atas dapat dilihat bahwa apabila nilai x semakin dekat dengan 0, maka nilai
menjadi semakin besar.
Bahkan nilai
akan menjadi besar tak
terbatas apabila x mendekati 0, baik
dari sisi kiri maupun dari sisi kanan. Grafik fungsi
dapat dilihat pada
Gambar 3.4.1.





Dalam hal ini, dikatakan bahwa limit
f(x) x menuju nol sama dengan tak hingga, ditulis:

Secara sama mudah diperlihatkan:

Selanjutnya, diperoleh definisi berikut:

Secara matematis, Definisi di atas dapat ditulis sebagai:

Contoh 3.4.2
(a).
(b).
.


Di atas telah
diterangkan pengertian limit untuk
, dengan c suatu
bilangan berhingga. Akan tetapi, dalam berbagai aplikasi sering ditanyakan
bagaimana nilai
apabila nilai x cukup besar.


Sebagai contoh, bagaimana nilai
apabila nilai x cukup besar? Tabel 3.4.2 di bawah
memperlihatkan nilai f untuk berbagai nilai x. Ternyata semakin besar nilai x
(arah positif), nilai
semakin kecil
mendekati nol. Dalam hal ini dikatakan:



Tabel 3.4.2
(a) (b)
x
|
![]() |
|
x
|
![]() |
10
|
0,1
|
|
−1
|
−1
|
1.000.000
|
0,000001
|
|
−1.000.000
|
−0,000001
|
5.000.000
|
0,0000002
|
|
−5.000.000
|
−0,0000002
|
100.000.000
|
0,00000001
|
|
−100.000.000
|
−0,00000001
|
Secara sama, apabila x
besar tak terbatas arah negative ternyata berakibat
mendekati nol, yaitu:


Kemudian dapat
diturunkan pengertian limit menuju tak hingga. Hal itu dituliskan dalam
definisi berikut.
|
Secara
matematis, Definisi 3.4.3 dapat ditulis sebagai:
|
Mudah
ditunjukkan bahwa:


Contoh 3.4.4 Tentukan
.

Penyelesaian: Untuk
,
. Sehingga
. Selanjutnya, karena
maka dengan Teorema
Apit diperoleh:





Contoh 3.4.5 Hitung
.

Penyelesaian: Karena:


maka sifat limit perbagian tidak dapat digunakan. Namun demikian
apabila pembilang dan penyebut sama-sama dibagi dengan
maka:



Contoh 3.4.6 Tentukan
.

Penyelesaian: Dengan membagi pembilang dan penyebut dengan
, diperoleh:



Contoh 3.4.7 Hitung
.

Penyelesaian: Dengan membagi pembilang dan penyebut dengan
, diperoleh:



Soal Latihan
Untuk soal 1 – 20, tentukan nilai
limitnya jika ada. Jika tidak ada limitnya, terangkan alasannya!
1.
2.
3. 



4.
5.
6. 



7.
8.
9. 



10.
11.
12. 



13.
14.
15. 



16.
17.
18. 



19.
20. 


21. Tentukan
,
, dan
jika diberikan:




22. Fungsi f yang
terdefinisikan pada
dikatakan genap (atau ganjil) jika
(atau
) untuk setiap
. Jika
maka tentukan
jika: (a). f
genap, (b). f ganjil.






3.5 Limit Fungsi Trigonometri
Dengan memanfaatkan Teorema Apit,
dapat ditunjukkan teorema di bawah ini.
|
Contoh 3.5.2 Hitung
.

Penyelesaian:

Tetapi untuk
berakibat
dan
, sehingga:




Soal Latihan
Untuk soal 1 – 12, hitunglah nilai
limitnya.
1.
2.
3. 



4.
5.
6. 



7.
8.
9. 



10.
11.
12. 



3.6 Bilangan Alam
Pada bagian ini,
pembaca diingatkan kembali pada rumus binomium
Newton. Untuk sebarang
dan
:


(3.6.1) 

Apabila diambil
, maka dari (3.6.1) diperoleh:


Karena
maka menurut Teorema
Apit nilai
ada. Berdasarkan
perhitungan, untuk
diperoleh:




Selanjutnya, e disebut bilangan alam. Secara sama dapat
ditunjukkan:
(3.6.2) 

Mudah ditunjukkan bahwa untuk
berlaku:


Selanjutnya, apabila diberikan sebarang bilangan real positif x maka dapat dicari bilangan asli m dan n sehingga
. Hal ini berakibat:


dan karena
maka sekali lagi
dengan Teorema Apit diperoleh:

(3.6.3) 

Berdasarkan (3.6.2), tentunya mudah dipahami bahwa:
(3.6.4) 

Selanjutnya, apabila diambil substitusi
, maka untuk
berakibat
. Sehingga, dari (3.6.3) dan (3.6.4) diperoleh:



(3.6.5) 

Contoh 3.6.1 Hitung
.

Penyelesaian: Apabila diambil substitusi
maka berturut-turut
diperoleh:

(i).
, sehingga
.


(ii). Karena
maka untuk
berakibat
.



Selanjutnya, berdasarkan (3.6.4):



Contoh 3.6.2 Tentukan
.

Penyelesaian: Soal dapat ditulis:

Diambil substitusi
. Jika
maka
. Selanjutnya, menurut (3.6.5) diperoleh:




Teorema berikut ini
sangat bermanfaat untuk menyelesaikan soal-soal hitung limit yang berkaitan
dengan bilangan alam. Bukti diserahkan kepada pembaca sebagai latihan.
|
Contoh 3.6.4 Tentukan
.

Penyelesaian: Soal dapat ditulis:

Apabila berturut-turut diambil
dan
maka:



Selanjutnya, menurut Teorema 3.6.3:

Contoh 3.6.5 Hitung
.

Penyelesaian:

Selanjutnya, jika diambil
dan
maka:



Sehingga menurut Teorema 3.6.3:


Contoh 3.6.6 Selesaikan
.

Penyelesaian: Tulis:

Berturut-turut diambil substitusi:

maka:
(i). 

(ii). 

Selanjutnya, dari (i) dan (ii) diperoleh:

Soal Latihan
Untuk soal 1 – 10,
hitunglah nilai limitnya.
1.
2.


3.
4.


5.
6. 


7.
8.


9.
10.


3.7 Fungsi
Kontinu
Seperti telah
dijelaskan pada bagian sebelumnya, kadang-kadang nilai
sama dengan
, kadang pula tidak sama. Pada kenyataannya, meskipun
tidak terdefinisikan
akan tetapi
mungkin ada.
Apabila
=
maka dikatakan fungsi f kontinu di c.






|
Definisi 3.7.1 di atas secara implisit mensyaratkan tiga hal agar fungsi f
kontinu di a, yaitu:
(i). f(a) ada atau terdefinisikan,
(ii).
ada, dan

(iii). 

Secara grafik, fungsi f kontinu di
jika grafik fungsi f
pada suatu interval yang memuat a tidak terpotong di titik
. Jika fungsi f tidak kontinu di a maka
dikatakan f diskontinu di a. Pada Gambar, f kontinu di x1
dan di setiap titik di dalam
kecuali di titik-titik
x2, x3, dan x4. Fungsi f
diskontinu di x2 karena
tidak ada, diskontinu
di x3 karena nilai
tidak sama dengan nilai fungsi di x3
(meskipun keduanya ada), dan diskontinu di x4 karena nilai
fungsi di titik ini tidak ada.








|



|


|


|




|
|
Fungsi f dikatakan kontinu pada interval I jika f kontinu
di setiap titik anggota I.
Contoh 3.7.2
(a). Fungsi f dengan rumus
diskontinu di x = 1
karena f (1) tidak terdefinisi.

(b). Fungsi Heavyside H
yang didefinisikan oleh

diskontinu di x = 0
sebab
tidak ada.

(c). Fungsi g dengan definisi:

diskontinu di x = 2 sebab g(2) = 3 sedangkan
. Namun demikian fungsi g kontinu di x = 1
sebab
.█


Berikut sifat-sifat dasar fungsi
kontinu.
|
Seperti halnya pada
hitung limit, dalam kekontinuan juga dikenal istilah kontinu satu sisi. Hal itu
diberikan pada definisi berikut ini.
|
Contoh 3.7.5 Diberikan
Selidikilah
kekontinuan fungsi f.

Penyelesaian:
Jelas f tidak kontinu pada
dan pada
sebab f tidak
terdefinisi pada interval tersebut.
Untuk nilai-nilai a dengan –1 < a <1 diperoleh:



Jadi, f kontinu pada (-1, 1). Dengan perhitungan serupa didapatkan:


sehingga f kontinu dari kanan di x = -1 dan kontinu dari kiri di x = 1. Jadi, f kontinu pada
.█

|
Contoh 3.7.7
(a).
kontinu pada R .

(b).
kontinu pada
R ;
.



(c).
kontinu pada
.█


Hubungan antara fungsi kontinu dan
hitung limit dinyatakan dalam teorema berikut.
|
Contoh 3.7.9 Hitung
.
Penyelesaian: Namakan
dan
. Karena
dan f kontinu di x =
2 maka
.█




Soal Latihan
Untuk soal 1 – 8,
tentukan titik-titik di mana fungsi berikut diskontinu.
1.
2.
3. 



4.
5.
6. 



7.
8. 


9. Selidiki
kontinuitas
pada


10.Jika
maka tunjukkan bahwa f
kontinu pada
.


Untuk soal 11 – 13,
tentukan nilai a dan b agar fungsi-fungsi berikut kontinu untuk pada R.
11.
12.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan lupa komentar yang membangun yah . makasih